- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata
- Serikat Pekerja Lembata, Berhasil Fasilitasi Kenaikan Upah Buruh Pelabuhan
- Lapas Lembata Gelar Sholat Ied Dan Pemberian Remisi Kepada WBP
- Di-PHK Sepihak, Tiga Petugas SPBU di Lembata Mengadu ke Dinas Nakertrans
- Sehari Jadi Kapolres Lembata, Josephien Tancap Gas Bereskan Antrian Panjang BBM
- Ujian Sekolah Berbasis Digital di SD II Waikomo Berjalan Lancar
- Upacara Cahaya Awali Vigili Malam Paskah di Lembata
- Janji BPH Migas Hanya Isapan Jempol, Tak Satupun Kasus Mafia BBM Di Lembata Terungkap
Waspadalah, Sistim Gunung Ile Lewotolok Dilaporkan Mulai Tertutup
Erupsi Gunung Ile Lewotolok

DALAM 24 Jam terakhir,
sistim Gunung Ile Lewotolok mulai tertutup. Sistim yang tertutup itu ditandai
hilangnya gempa hembusan yang menjadi ciri khas Gunung tersebut.
Gunung berapi dengan
ketinggian 1423 mdpl itu diprediksi akan mengeluarkan letusan explosiv.
Wargapun dihimbau segera menjauhi zona bahaya.
Hal tersebut disampaikan
Kepala Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian, Jumad (16/4/2021).
Baca Lainnya :
- Logistik Korban Banjir Bandang Diangkut Helikopter Ke 4 Kecamatan Terdampak0
- Badai Seroja di NTT, 6 BTS Kominfo Rusak Berat, 444 Milik Operator Seluler Rusak0
- Menkominfo Pastikan, Layanan Komunikasi di Lembata Segera Diatasi0
- Pengerahan SAR K9 di Wilayah Terdampak Bencana Banjir Bandang Lembata Terhambat Waktu0
- Pencarian Korban Banjir Bandang Lembata Hari Ketujuh, Hanya Menemukan Potongan Kaki0
"Aktivitas Gunung
Ile Lewotolok terpantau 24 jam terakhir sepertinya sistem kawah tertutup.
Sehingga berpotensi terjadi letusan explosiv. Direkomendasikan agar warga tetap
siaga dan jauhi sona bahaya," ujar Stanislaus Arakian dari Pos Pengamatan
Gunung Ile Lewotolok di Desa Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,
NTT.
Aktivitas vulkanis Gunung
Ile Lewotolok, di Lembata, Nusa Tenggara Timur, semakin meresahkan.
Setelah mengalami erupsi
dengan tinggi kolom abu lebih dari 1000 meter, Kamis (15/4/2021) pukul 15.02
WITA, kemudian erupsi semakin membesar dengan tinggi kolom abu 1500 meter pada
hari Jumad, aktivitas gempa hembusan di gunung berapi tersebut mulai
menghilang.
Pola letusan yang selama
ini disertai suara gemuruh yang menggelegar, kini mulai hilang. Dalam dua hari
belakangan, erupsi terus terjadi tanpa suara gemuruh.
Sebelumnya, aktivitas
gunung berapi yang baru mengeluarkan erupsi dahsyat, 29 Desember 2020 lalu,
diwarnai erupsi dengan tinggi kolom abu tidak lebih dari 500 meter.
Erupsi dalam skala kecil
dan menengah itu terjadi setiap hari, dengan mengeluarkan gemuruh disertai
lontaran lava pijar.
Namun erupsi dengn
ketinggian kolom abu 1300 meter terus terjadi tanpa suara gemuruh.
"Pasca banjir
bandang ini, teramati bahwa gempa hembusan atau permukaan cenderung menurun.
Artinya energi yang dikelurkan sangat kecil. Takutnya dapat terjadi letusan
yang besar, sama seperti erupsi besar 29 Desember 2020 lalu," ujar Stanis
Arakian.
Ia mengingatkan, warga
tidak boleh beraktivitas dalam area 3 km dari puncak gunung.
Banjir bandang di Lembata
menewaskan 68 korban jiwa, 46 korban tewas sudah ditemukan, 22 korban jiwa
lainnya masih dalam pencarian. Sedangkan 5.789 warga, penghuni lereng Gunung
Berapi Ile Lewotolok itu mengungsi.
Saat ini, warga yang bermukim
di lereng Ile Lewotolok, masih khawatir dengan ancaman erupsi gunung api Ile
Lewotolok. (*D/Hj).