Waspadalah, Sistim Gunung Ile Lewotolok Dilaporkan Mulai Tertutup
Erupsi Gunung Ile Lewotolok

By Admin HJ 16 Apr 2021, 20:07:56 WIB Daerah
Waspadalah, Sistim Gunung Ile Lewotolok Dilaporkan Mulai Tertutup

DALAM 24 Jam terakhir, sistim Gunung Ile Lewotolok mulai tertutup. Sistim yang tertutup itu ditandai hilangnya gempa hembusan yang menjadi ciri khas Gunung tersebut.

Gunung berapi dengan ketinggian 1423 mdpl itu diprediksi akan mengeluarkan letusan explosiv. Wargapun dihimbau segera menjauhi zona bahaya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian, Jumad (16/4/2021).

Baca Lainnya :

"Aktivitas Gunung Ile Lewotolok terpantau 24 jam terakhir sepertinya sistem kawah tertutup. Sehingga berpotensi terjadi letusan explosiv. Direkomendasikan agar warga tetap siaga dan jauhi sona bahaya," ujar Stanislaus Arakian dari Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok di Desa Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.

Aktivitas vulkanis Gunung Ile Lewotolok, di Lembata, Nusa Tenggara Timur, semakin meresahkan.

Setelah mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu lebih dari 1000 meter, Kamis (15/4/2021) pukul 15.02 WITA, kemudian erupsi semakin membesar dengan tinggi kolom abu 1500 meter pada hari Jumad, aktivitas gempa hembusan di gunung berapi tersebut mulai menghilang.

Pola letusan yang selama ini disertai suara gemuruh yang menggelegar, kini mulai hilang. Dalam dua hari belakangan, erupsi terus terjadi tanpa suara gemuruh.

Sebelumnya, aktivitas gunung berapi yang baru mengeluarkan erupsi dahsyat, 29 Desember 2020 lalu, diwarnai erupsi dengan tinggi kolom abu tidak lebih dari 500 meter.

Erupsi dalam skala kecil dan menengah itu terjadi setiap hari, dengan mengeluarkan gemuruh disertai lontaran lava pijar.

Namun erupsi dengn ketinggian kolom abu 1300 meter terus terjadi tanpa suara gemuruh.

"Pasca banjir bandang ini, teramati bahwa gempa hembusan atau permukaan cenderung menurun. Artinya energi yang dikelurkan sangat kecil. Takutnya dapat terjadi letusan yang besar, sama seperti erupsi besar 29 Desember 2020 lalu," ujar Stanis Arakian.

Ia mengingatkan, warga tidak boleh beraktivitas dalam area 3 km dari puncak gunung.

Banjir bandang di Lembata menewaskan 68 korban jiwa, 46 korban tewas sudah ditemukan, 22 korban jiwa lainnya masih dalam pencarian. Sedangkan 5.789 warga, penghuni lereng Gunung Berapi Ile Lewotolok itu mengungsi.

Saat ini, warga yang bermukim di lereng Ile Lewotolok, masih khawatir dengan ancaman erupsi gunung api Ile Lewotolok. (*D/Hj).





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda