- Sempat Buron, Kejari Lembata Ringkus Direktur CV Lembata Ciremai
- Maknai HUT 24 OTDA Lembata, FST UNWIRA provokasi Pelajar SMA se-Lembata
- Siswa SLB Negeri Tuna Grahita C Siap Ikuti Lomba Aman Caturlistung
- Dua Hari Meninggal Dalam Perut, Janin 6 Bulan Berhasil Dikeluarkan Tim Medis RSUD Lewoleba
- Bides dan Kades Dinilai Abai, Janin 6 Bulan Meninggal Di Dalam Kandungan
- EO 9 Naga Pastikan Konser Mita Talahatu Berlangsung Sesuai Jadwal
- Program Mama Papa, Siap Angkat Derajad Hidup Petani Lembata
- BPKB Mobilnya Raib, Anggota Polisi Lapor SPKT
- Bertekad Wujudkan Generasi Unggul, Berkarakter dan Berbudaya, Legalitas Gudep Pramuka Dibenahi
- 10 Tahun Tanpa Kabar, Margareta Minta PJTKI Kembalikan Anaknya
Syukuran HUT ke 22 Desa Todanara, Ikhtiar Membangun Semangat Cinta Desa

MASYRAKAT Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape
Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Minggu (20/8/2022) menggelar
pesta rakyat dalam puncak acara syukuran HUT ke 22 desa tersebut.
Sejak terpisah dari Desa induknya, Jontona,
22 tahun silam, 8 Maret 2000, Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten
Lembata, Nusa Tenggara Timur, telah mencatat 4 Periode kepemimpinan Kepala Desa
devenitif.
Sederetan prestasi termasuk di bidang olahraga
diraih Desa tersebut sejak menjadi Desa Otonom. Bahkan, tepat di HUT nya ke 22,
Minggu (20/3/2022), Pemuda desa setempat menjadi Jawara dalam laga final
Frenlly match sepak bola antar Desa, di tingkat Kecamatan Ile Ape Timur.
Baca Lainnya :
- Empat Tahun Kekurangan ASN Di Lembata Tak Dibayar, Gaji Dua Bulan Ikut Ikutan Nihil0
- Kuasa Hukum Kades Rumang Dorong Penerapan Nilai Manfaat Dalam Penyelesaian Tindakan Hukum0
- Yayasan Permata Bunda Berbelas Kasih Datangi Korban Kekerasan Sexual Di Desa Rumang0
- Isu Perempuan dan Anak Muncul Dalam Musrenbang Kecamatan Nubatukan dan Atadei0
- Dua Kali Pemberhentian Kepala BKD Lembata, Bupati Dinilai Langgar HAM0
Sandro Balawangak, Ketua Panitia HUT Desa
Todanara, Minggu (20/3/2022) menjelaskan, HUT ke 22 Desa setempat di gelar
dalam konsep pesta rakyat, sehingga Pemerintah Desa tidak perlu keluarkan biaya
untuk urusan tersebut.
"Saat di tunjuk menjadi Ketua Pantia,
saya minta Pemerintah untuk tidak perlu mengeluarkan Dana Desa. Seluruh
kebutuhan dalam pesta rakyat ini jadi tanggungan seluruh warga secara swadaya
dan Kami melibatkan beberapa sponsor untuk biaya hadiah bagi pemenang
lomba," ungkap Sandro Balawangak.
Dikatakan, rangkaian kegiatan HUT Desa
Todanara mulai digelar panitia sejak tanggal 9
hingga 19 Maret 2022, berupa penyelenggaran 12 jenis perlombaan.
Kepala Desa Todanara, Frans Boli mengatakan,
peringatan HUT ke 22 ini menjadi pesta rakyat. Karena itu seluruh masyarakat menjadi
tuan pesta.
Dikatakan, Desa dengan penduduk lebih dari
100 KK atau 600 jiwa lebih itu diresmikan menjadi desa devenitif oleh penjabat
Bupati Lembata, Pieter Boliona Keraf, pada 8 Maret 2000.
Ketika itu pula, almahrum Penjabat Bupati
Petrus Boliona Keraf melantik penjabat kepala Desa Todanara perdana, yang saat
itu dijabat oleh Kepala Dusun I, Desa Jontona, Nikolaus Lewa.
"Kampung itu bagian dari manusia yang
hanya punya roh, karena itu HUT ke 22 ini ber tujuan agar kita semua harus
memiliki kampung ini. Banyak orang melupakan tentang sejarah dan hanya melihat
ke depan. Padahal, Perjuangan menjadi desa devenitif terjadi sejak tahun 1994," ujar Kepala Desa
Todanara, Fransiskus Boli.
Menurut Kepala Desa keempat itu, salah satu
agenda penting di Desa adalah duduk bersama seluruh pelaku sejarah Desa, untuk
menceriterakan kembali sejarah yang benar untuk diwariskan kepada anak cucu.
Kades terpilih dalam Pilkades tahun 2022 itu
menjelaskan, Desa dengan 4 dusun dan 16 RT itu diajak untuk memegang sejarah
yang benar, sebab berdirinya Desa Todanara merupakan akumulasi perjuangan tokoh
pendahulu. Generasi saat ini hanya penikmat hasil perjuangan para tokoh.
Kepala Desa Todanara, Fransiskus Boli pun
mengajak seluruh warga setempat untuk bekerja untuk Desa dan mengabdi untuk
Lewotanah.
Sementara itu Kepala BPMD Kabupaten Lembata,
Yos Raya Langoday, menyatakan, malam puncak perayaan HUT ke 22 Desa Todanara,
menjadi perayaan penuh syukur, seluruh rakyat merayakan kebesaran Tuhan.
"Jangan lupa tingkatkan SDM, agar kita
pun dapat bekerja untuk membangun desa menuju perubahan yg diinginkan bersama.
Kerja dengan semangat dan profesionalisme," ujar Yos Raya Langoday, mantan
Camat Ile Ape Timur itu.
Dikatakan, momentum HUT ke 22 tahun Desa
Todanara juga merupakan introspeksi bersama. Ada nilai yang mesti di
pertahankan dan tingkatkan, dan nilai mana yang perlu di tinggalkan untuk
kemajuan desa.
"Perlu resolusi meningkatkan
kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan bersama.
Ada sel inti menurut tradisi budaya kita Itu
'Koda kiring' hasilnya terbentuklah Desa. 'Koda' diceritakan terus sebagai
sejarah," ujar Kepala Dinas BMD Kabupaten Lembata, Yos Raya.
Ia menjelaskan, "Koda" atau tradisi
musyawarah, dipahami sebagai kristalisasi kekuatan. Restu dari desa induk,
perangkat, restu dari arwah leluhur dan restu dari Tuhan, tangan tak kelihatan
yang senantiasa memberi kepada kita.
"Kalau 'Koda' terputus, keharmonisan dan
kekeluargaan akan hancur. Kita doakan tidak terjadi di sini. Pertanyaannya, apa
yang harus diwariskan kepada anak cucu.
"Kalau misalnya belum ada Persehatian batas antar
desa, kembalilah ke sel inti yakni 'Koda'. Jangan lupa mensyukuri 22 tahun Desa
Todanara," ungkap Yos Raya Langoday. (*S/Hj).