- Ornamen Natal Unik Di Lembata Jadi Objek Swafoto
- Hari Kedelapan, 1 Bakal Calon DPD Serahkan Dukungan
- Hari Ketujuh, Baru 3 Bakal Calon DPD Serahkan Dukungan
- Bawaslu Lembata Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Pemilih Pemula
- KPU Lembata Sabet Dua Kategori Juara dari KIP Provinsi NTT
- KPU Lembata Gelar Uji Publik Penyusunan dan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Pemilu 20
- Kembalikan Lebih Dari 300 Juta, Terpidana Korupsi Awololong Tak Perlu Jalani Hukuman Subsider
- Antrian BBM Menahun, Perburuk Citra Pertamina di Lembata
- Dandim 1603 Sikka Pimpin Hari Memperingati kesakitan Pancasila dan upacara kenaikan Pangkat
- GOR 99 Lembata Cetak Sejarah Grand Final ETMC Paling Damai
Soman Diduga Kuat Meninggal Karena Penganiayaan Berat

PERISTIWA kematian
Marselinus Soman Witak, 18 tahun, warga Desa Lamagute, Kecamatan Ile Ape,
Kabupaten Lembata, Minggu, 27 Juni 2021, masih menyisahkan misteri.
Padahal, polisi telah
menerima laporan adanya kejadian penganiayaan berat pada Sabtu, 26 Juni 2021
sekitar pukul 22.30 wita, sebagaimana Laporan polisi nomor :
LP/43/VI/Res1.6/NTT/Res Lembata, tanggal 27 juni 2021 Perihal kasus penganiayaan yang
menyebabkan orang meninggal.
Kapolres Lembata, AKBP
Yoce Marten, Senin (28/6/2021) menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus
tersebut.
Baca Lainnya :
- Vaksinasi Masal Polres Lembata Dibanjiri Peminat0
- Thomas Ola Langoday : Anak Muda NTT harus Diberi Perhatian Khusus0
- Polres Lembata Sediakan 460 Vial Vaksin Sinovac Percepat Vaksinasi Covid-190
- Sebuah Truk Terbalik Seret Belasan Penumpang0
- Angka Kematian Akibat Covid Terus Meningkat, Bupati Lembata Tutup Akses Laut0
"kita masih
dalami dulu pemeriksaan nya. Karena ada beberapa kejadian sehingga perlu
pembuktian dulu terutama penyebab kematian nya," ujar Kapolres Lembata,
AKBP Yoce Marten.
Hal senada disampaikan
Kasatreskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara, menjelaskan pihaknya
mendorong otopsi jenazah guna mengetahui sebab kematian Soman.
"Belum tahu
(penyebab kematian) makanya jenasah di otopsi, Rencana besok," ujar
Kasatreskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara.
Hingga saat ini, polisi
telah memeriksa Sarawati Efendi, 19 Tahun, pacar almahrum, warga kampung
Lebala, Kelurahan Lewoleba Utara, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Dalam keterangannya
kepada Polisi, Sarawati membenarkan pada hari Sabtu, 26 juni 2021 sekitar pukul
22.30 Wita telah terjadi penganiayaan oleh saudara EFENDI kepada korban dengan
cara memukul korban menggunakan tangan kanan.
Efendi adalah ayah Sarawati
Efendi, Pacar almahrum Soman. Namun tidak dijelaskan motif penganiayaan dalam
keterangan polisi tersebut.
Sementara itu, Rolan Ola
Wahon, 20 Tahun, warga Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan
menerangkan, dirinya bersama almahrum Soman sempat mengalami laka lantas karena
menabrak sapi di lokasi eks harnus pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 sekitar pukul
21.00 wita. Korban dan saksi mengalami luka-luka.
Sementara saksi Kamilus
Hokon, 25 tahun, mahasiswa, warga Waikilok, Kelurahan Lewoleba Utara, Kecamatan
Nubatukan kepada Polisi menerangkan bahwa korban (Soman-red) datang ke rumah
saksi sekitar pukul 01.00 wita pada hari Minggu, 27 juni 2021.
Dalam keterangan polisinya, Kamilus Hokon menjelaskan, korban datang dalam keadaan mabuk dan pada pukul 07.30 wita saksi mendapati korban dalam keadaan kaku dan tidak bergerak lagi dan korban di larikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.