Reses di Pantar, Ketua Fraksi Nasdem NTT Dititipi Masalah Air Bersih dan Jalan Ekonomi

By Admin HJ 16 Jul 2022, 13:04:25 WIB Daerah
Reses di Pantar, Ketua Fraksi Nasdem NTT Dititipi Masalah Air Bersih dan Jalan Ekonomi

ANGGOTA DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Fraksi NasDem, Alexander Take Ofong melakukan Reses di Desa Leer, Kecamatan Pantar Barat dan Desa Kaleb Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Kepundak anggota DPRD Provinsi NTT itu, warga setempat menitipkan dua aspirasi utama untuk diperjuangkan di level Provinsi yakni berkaitan masalah air minum dan jalan ekonomi atau jalan usaha tani. Dua hal tersebut masih menjadi masalah utama yang diderita masyarakat kedua desa.

Air minum menjadi masalah utama yang dihadapi masyarakat Desa Leer, sedangkan jalan ekonomi atau jalan usaha tani masyarakat, menjadi persoalan utama di Desa Kaleb.

Baca Lainnya :

Demikian masalah prioritas yang diungkapkan masyarakat dua desa tersebut dalam kegiatan Reses pada Senin, 11 Juli 2022.

Alexander Kakku, salah satu warga Desa Leer menyampaikan bahwa air minum menjadi masalah utama yang dihadapi saat ini.

Meskipun sudah ada pembangunan dua sumur bor oleh Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Provinsi NTT, tetapi mesinnya saat ini rusak dan tidak bisa digunakan. 

“P2AT sudah membangun dua sumur bor tetapi sampai saat ini kondisi mesin rusak dan tidak bisa berfungsi menarik dan mengalirkan air untuk didistribusikan kepada warga,” kata Alexander Kakku.

Ia mengharapkan ada perhatian pemerintah untuk memperbaiki mesin pompa air sumur bor agar bisa dimanfaatkan kembali bagi pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat desa Leer yang berjumlah 1000 lebih.

Selain itu, masyarakat desa Leer juga membutuhkan pembangunan jalan ekonomi atau jalan usaha tani ke kantong produksi pertanian. 

Warga lainnya, Permenas Kabi mengangkat terkait Jalan Ekonomi ke sentra produksi pertanian masyarakat yang umumnya berada di daerah pegunungan yang sulit diakses dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

“Kami sangat membutuhkan pembangunan jalan ekonomi ke sentra produksi pertanian untuk mengangkut hasil komoditi petani seperti kemiri dan jambu mente,” kata Permenas Kabi.

Masyarakat Desa Leer membutuhkan pembukaan dan peningkatan jalan ekonomi atau jalan usaha tani sepanjang kurang lebih delapan kilometer dari perkampungan menuju kantong produksi pertanian. 

Hal senada juga disampaikan masyarakat desa Kaleb kecamatan Pantar Timur, jalan ekonomi atau jalan usaha tani sangat dibutuhkan karena sampai dengan saat ini masyarakat masih berjalan kaki ke kebun/lahan usaha pertanian yang berada di pegunungan. 

Sinsigus Tulakai, salah satu warga desa Kaleb menyampaikan Jalan Ekonomi/Jalan Usaha Tani menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat karena semenjak dahulu hingga kini masyarakat hanya bisa berjalan kaki menuju sentra produksi untuk mengambil hasil komoditi seperti kemiri dan lain-lain untuk dibawa ke kampung Tamalabang untuk diolah kemudian dipasarkan.

“Dari dahulu hingga kini kami hanya berjalan kaki menuju kantong produksi pertanian yang berada di pegunungan untuk mengambil dan membawa hasil untuk di pasarkan, tidak ada akses jalan kendaraan bermotor,” ungkapnya.  

Merespons aspirasi yang dikemukakan masyarakat di dua desa tersebut, Alex Ofong menyampaikan bahwa air bersih untuk minum dan kebutuhan lainnya merupakan kebutuhan dasar yang perlu mendapat perhatian pemerintah. Sehingga dia akan berkoordinasi dengan pemerintah terutama pihak P2AT dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa semua fasilitas sistem penyediaan air minum (SPAM) yang disediakan pemerintah dalam kondisi berfungsi.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait terutama P2AT untuk melihat kembali fasilitas sumur bor yang sudah dikerjakan untuk pengelolaan dan operasionalnya agar dapat berfungsi bagi pelayanan air minum bagi masyarakat,” kata Alex Ofong.

Sementara untuk jalan ekonomi atau jalan usaha tani, Alex Ofong menegaskan bahwa tidak ada nomenklatur status jalan itu berdasarkan kewenangan pemerintah provinsi maupun kabupaten. Tetapi menurutnya ada nomenklatur jalan usaha tani di kementerian pertanian sehingga akan diperjuangkan melalui DPR RI ke kementerian pertanian.

“Kita ketahui ada status jalan usaha tani di kementerian pertanian maka akan kita perjuangkan ke sana melalui anggota DPR RI dari fraksi NasDem,” kata Alex Ofong.

Menurut Ketua Fraksi NasDem ini, Jalan Usaha Tani sesungguhnya adalah jalan yang paling penting dan dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat di provinsi ini, bukan hanya di Pantar.

Sebagian besar masyarakat NTT bermatapencaharian sebaga petani. Itu berarti, mobilitas terbanyak mereka setiap hari adalah dari dan ke kebun, karena di sanalah kantong produksi dan lumbung ekonomi mereka.

Karena itu, Jalan Usaha Tani semestinya menempati posisi penting dan menjadi skala prioritas dalam desain pembangunan. Karena alasan inilah, maka Alex berkomitmen untuk mencari jalan keluar dari persoalan ini. (*S/Hj).





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda