- Mantan Bupati Lembata Andreas Duli Manuk Tutup Usia
- Banjir Kiriman Rendam Ratusan Rumah Warga di Sikka
- Satu Lagi Pasien Probable Covid-19 Meninggal Dunia Pagi Tadi di Sikka
- Bupati Ende Postif Covid 19, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Jabatan
- Langgar Area Tangkapan, Pukat Harimau Milik Nelayan Porseine Di Cincang
- RSUD Larantuka Geratiskan Tes PCR Bagi Pasien
- Napun Gete, Bendungan Ke Tujuh Diresmikan Presiden Joko Widodo
- Histeria Warga Sambut Kehadiran Presiden Joko Widodo di Sikka
- Presiden Jokowi Membawa Rombongan Resmi dan Rombongan Perangkat Dalam Lawatannya Ke NTT
- Presiden Jokowidodo Habiskan Waktu 5 Jam di Sumba Tengah Dan 5 Jam di Sikka NTT
Perkuat BLK, Gubernur Laiskodat Sumbang 100 Juta Untuk BLK Komunitas Karitas Peduli
Back To Normal

Keterangan Gambar : Perkuat Peran BLK, Gubernur Laiskodat Sumbang 100 Juta Untuk BLK Komunitas Karitas Peduli
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur berkomitmen memperkuat peran BLK di daerah guna menciptakan sumber daya yang memiliki life skill, bekal untuk kemandirian hidup rakyat.
Sebagi wujur komitmen kuat tersebut, Gubernur Nusa Tenggara
Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu (29/7/2020) menyerahkan bantuan senilai Rp.
100 juta kepada balai latihan kerja (BLK) Komunitas Karitas Peduli, milik
konggergasi SSPS, di Desa Pada, kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur.
Bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, dr. Messerassi B. V. Ataupah kepada Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Karitas Peduli, Sr. Margareta, SSPS, dalam kesempatan kunjungan kerja Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat selama dua hari di Lembata.
Baca Lainnya :
- Terancam Resesi, Gubernur Laiskodat Dorong Kabupaten Perkuat Ekonomi Rakyat0
- Bupati Lembata Bersama Muspida Tunggu Gubernur Laiskodat0
- Pemda Lembata Sediakan Sarana Higienis Potong Hewan0
- Nasdem Usung Incumbent Dalam Pilkada Kabupaten Ngada 20200
- Proses Hukum dan Denda Adat Menanti Pembakar Hutan dan Lahan di Lembata0
Gubernur Nusa Tenggara
Timur, Viktor Laiskodat, Rabu (29/7/2020) menyebutkan, pihaknya mendorong keberlanjutan
balai latihan kerja (BLK) yang dikelola lembaga ini agar menjadi kekuatan utama
melahirkan SDM sebagai kekurangan dan tatangan di NTT khususnya di Lembata.
“Pemerintah beri
apresiasi untuk itu. Kerjasama pemerintah itu dengan Lembaga-lembaga yang punya
kepedulian dalam membangun sumber daya manusia. Tidak boleh pendekatannya
semata-mata alasan-alasan politis. jadi atau tidak jadi urusan. Kalau semangat ini tetap terjaga dan dikembangkan dengan
baik, kedepan kita punya SDM yang bukan hanya kemampuan intelektual baik, tapi
mereka punya skill. Maka tidak ada
pilihan lain oleh pemerintah, Kita harus bersama-sama bangun Balai Latihan
Kerja ini,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur NTT
menyebutkan, mencari orang untuk menjadi instruktur itu susah. Transfer mind
set sehingga mereka bisa merubah pola pikir itu sebuah pekerjaan susah, tapi
yang lebih susah lagi menemukan orang untuk mentrasfer mind set kepada orang
lain itu dua pekerjaan susah.
Dikatakan, tahap
pertama, punya orang, punya sebuah lembaga yang mempu mentransfer baik
knowledge maupun skill kepada orang lain untuk mampu berdikari dalam hidup.
“Saya tertarik betul
kepada Lembaga-lembaga seperti ini. Saya meyakini kalau kita design dengan
sungguh-sungguh, SDM manusia NTT punya skill, baik penguasaan bahasa dan
keterampilan lain yang bisa membuat mereka mampu hidup sendiri. Saya senang,
SSPS, dedikasikan diri untuk pekerjaan ini. Jadi ini sebenarnya pekerjaan
Gubernur yang diambil SSPS. Saya ingin secara bertahap, disini ada kepala Dinas
Tenaga Kerja Provinsi NTT, untuk terus menerus mendampingi. Selesai dilatih di
sini tidak boleh stop. Mereka harus dilanjutkan. Pa Bupati tadi bisik saya,
setelah ini dia masuk dengan pemberdayaan supaya bisa berkelanjutan. Jadi nanti
100 juta rupiah dari Bupati. Kalau ini disiapkan dengan baik kedepan mengajak
orang datang berlatih dan dibiarkan mandiri tentu akan susah,” ujar Gubernur
Laiskodat.
Sementara itu, Kepala Balai
Latihan Kerja (BLK) Komunitas Karitas Peduli, Sr. Margareta, SSpS menjelaskan, Balai
Latihan Kerja SSPS, mulai beroperasi awal September 2019 setelah diresmikan oleh
Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur pada 30 oktober 2019.
“kami jalankan tiga
program dalam taraf sederhana, design mode atau tata busana, dengan 9 peserta
dan 9 mesin jahit, karena tempatnya tidak mencukupi kami batasi 9, kedepannya
akan dikembangkan. Kedua, pelatihan pengolahan ikan segar dengan peserta
ibu-ibu dan gadis-gadis desa Pada, keterampilan Bahasa Inggris untuk dewasa
tapi kami introduksinya anak-anak agar manarik orang tuanya, penampilan
perdananya dipersembahkan untuk Gubernur tadi,” ujar Sr. Margareta, SSpS.
Sr.Margatera SSpS
menyebutkan, arah dari pelatihan ini yakni para suster SSPS ingin bahu membahu,
bersama pemerintah mensukseskan program pemerintah yakni mengurangi angka
pengangguran, menekan angka perantauan.
“kami orang Flores
Timur dan Lembata suka merantau, kami bekali dengan keterampilan, kalaupun
mereka pergi mereka sudah dibekali keterampilan, baik dari segi keterampilan
rumah tangga dan keterampilan Bahasa. Saat ini kami sedang buka pendaftaran
untuk Bahasa Inggris Dewasa dan Calon TKI,” ujar Sr. Margareta, SSpS.
Di hadapan Gubernur
Nusa Tenggara Timur bersama rombongan, suster Margareta mengaku, tantangan BLK
ini adalah bagaimana merubah mind set orang.
“Tantangannya Pa
Gubernur, it is not about funding, not about money. But how do you get
people change their mind set. Bahwa proses pemberdayaan itu butuh waktu dan
ketekunan,” ujar Sr.Margareta, SSpS. (*S/HJ).
