- Vonis Hakim Atas Kasus Korupsi di Lembata Lebih Rendah Dari Tuntutan Jaksa
- Baru Lolos, Saharudin Oknum Anggota TNI Asal Lembata Di Adukan Ke Mahkamah Militer
- Kembali Tanpamu
- Kepsek Di Lembata Terpaksa Pinjam Tablet Untuk Ujian Berbasis Android
- Pancasila Dasar Hidup Bangsa
- Dikubur 21 Hari, Ahli Forensik Otopsi Jenazah Almahrum Bendahara Bupati Lembata
- Penjabat Bupati Marsianus Optimistis Atasi Sumbatan Pembangunan di Lembata
- Buya Syafii Maarif, Taladan Peradaban
- BBGRM Di Nubatukan Fokus Mengejar Target Zero Stunting 2022
- Pemangsa
Penjabat Bupati Marsianus Gugat Pengamalan Nilai Tradisional Persatuan di Lembata

PIDATO Perdana Penjabat Bupati Lembata, Drs.
Marsianus Jawa, M.Si, Selasa (24/5/2022), menggugat kesadaran warga Lembata
dalam mengamalkan warisan nilai-nilai tradisi persatuan dan kesatuan dalam
spirit "Taan Tou".
Slogan persatuan itu terus menerus
dikumandangkan baik oleh tokoh adat hingga pejabat Pemerintahan di daerah itu.
Menurut putra asli Nagekeo itu, leluhur
Lewotanah sudah menanamkan nilai persatuan dan kesatuan, namun, diluar sana,
Lembata terus terdengar konflik kepentingan yang terus terjadi.
Baca Lainnya :
- Tiba di Lembata, Penjabat Bupati Langsung Hadiri Acara Pisah Sambut di Kantor Bupati0
- Rayakan Usia Perak,Ikatan Keluarga Adonara Selenggarakan 3 Kegiatan Besar0
- Warga Desa Pada Ditemukan Meninggal Dunia Bersimbah Darah di Rumahnya0
- Dibuka Bupati, San Jose dan Gema Golgota Tampil di Laga Perdana Turnamen Volley Antar Klub SeLembata0
- Jelang Lebaran, Warga Kota Lewoleba Terima BLT Minyak Goreng0
"Di bandara tadi, saya dan keluarga
diterima secara adat di Lewotanah tercinta ini. Syair- syair itu sangat sakral
yang ada nilai yang terkandung di dalam, dan leluhur Lewotanah sudah menanamkan
nilai persatuan dan kesatuan. Lalu pertanyaannya, apakah Lembata hari ini,
mengikuti petunjuk atau apa yang sudah ditanamkan oleh leluhur. Tanda tanya
besar buat Lembata," ungkap Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa,
mengawali pidato Perdananya di kantor Bupati Lembata, Selasa (24/5/2022).
"Keributan" yang terus terjadi di
Lembata, menurut Penjabat Bupati, disebabkan komunikasi yang berasal dari
"sudut sudut".
"Maka tadi saya sengaja menggeser podium
ini (tadinya diletakan di sudut, kemudian di geser ke depan-red). Itu salah
satu ciri, Komunikasi. Tidak bisa orang berbicara dari sudut.
Bagaimana komunikasi dengan orang yang
melihat dan mendengar kita. Ini hal kecil tapi penting buat Kita semua,"
ungkap Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa.
Marsianus kemudian menegaskan, komunikasi
yang baik harus berhadap-hadapan.
Media sosial membuat seolah olah Lembata
semua yang negatif. Apakah benar? Rasanya tidak. Mereka bikin semua negatif.
"Jangan kita seperti RRI, yang hanya
mendengar suara. Saya minta Pers, coba menginformasikan keluar itu hal-hal yang
sedikit lebih baik. Daerah ini dibangun dengan cinta, kebersamaan, tidak
dibangun dengan perbedaan," ujar Penjabat Bupati Marsianus.
Sekali lagi, kalau kita meletakan dasar-dasar
perbedaan di daerah ini, kapan maju daerah ini. Kesejahteraan tidak diukur oleh
angka angka. Real di masyarakat. Kita kerja turun ke masyarakat.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus kemudian
menyatakan terimakasihnya kepada Mantan Bupati Thomas Ola dan almahrum Eliazer
Yentji Sunur.
"Secara pribadi, saya mengucapkan
terimakasih kepada Bapa Thomas Ola, ini sahabat saya. Sejak saya di inspektorat
ada beberapa kegiatan yang sering kami lakukan bersama," ungkapnya.
Terimakasih juga kepada Ibu dan almahrum,
Eliazer Yance Sunur, yang sudah meletakan dasar penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Lembata.
"Tugas saya sebagai Penjabat Bupati
adalah melanjutkan apa yang sudah bapa ibu lakukan sesuai arah kebijakan yang
telah ditetapkan," tandas Marsianus.
Siapapun ASN
Berprestasi Akan Dipakai
Marsianus menekankan pentingnya berkolaborasi
dikalangan ASN. ASN dituntut untuk terus belajar serta menunjukan kinerja yang
baik.
"Tidak perlu kesana ke sini. Tunjukan
kinerja anda. Siapapun pasti dipakai. Kinerja itu menjadi prioritas," ujar
Marsianus Jawa.
Ia menandaskan, biasanya kata kolaborasi itu
enak disebut.
"Apa sih kolaborasi. Tidak sekedar kita
menyampaikan, mengunjungi dan mengirimkan undangan atau surat. Tidak,"
ujar Marsianus Jawa.
Anda mengerti pekerjaan yang ada di sana.
Anda bisa membantu tugas perangkat daerah yang lain.
"ASN harus belajar yang banyak. Saya
ingatkan, ASN Belajar. Saya tau sana sini ada bgini begitu, tapi Lembata
harus dimulai dari ASN. Jadi saya minta pada kesempatan ini, ASN tinggalkan
keberpihakan, ikut ikutan dengan suksesi tertentu. Saya kepingin kita Pasif.
Kalau netral nanti di sana sini masih bekerja. Kita harus pasif, jangan ke sana
jangan ke sini. Kalau bapa ajak saya, bilang saja, Maaf, saya ASN. Kenapa kita
harus kesana ke sini. Tidak perlu," ujarnya.
Disebutkan, untuk mencapai tujuan RPD
2023-2026 sangat harapkan dukungan dari Lembaga DPRD, kerjasama tidak hanya di
mimbar, TNI/Polri, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga keuangan, dan
dukungan dari masyarakat Lembata seluruhnya.
Saya biasanya sambutan tidak biasa ngomong
terlalu panjang, karena rumusnya sederhana, bicara banyak biasanya kerjanya
sedikit. Saya mau balik, kita bicara sedikit tapi kerja yang banyak.
"Sebagai aparat sipil negara, saya
mengingatkan kita untuk senantiasa menghayati peran kita sebagai perekat NKRI.
Tugas kita cukup menjawab sapaan assalamualaikum, syalom, salve, namo budaya,
itu bukti bahwa kita tidak diskriminatif dengan saudara saudara kita yang
beragama lain," ujarnya.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus
menjelaskan, Gubernur NTT selalu
mengumandangkan salam supaya NKRI itu mulai dari NTT, dan dirinya mau Persatuan
NKRI di mulai dari Lembata. Jawab saja susah susah, otak pasti sudah kiri kanan,"
ungkapnya.
Ia menutup pidato Perdananya dengan mengutip
adagium.
"perjalanan 1000 mil, harus dimulai dari
satu langkah awal.
Dan hari ini saya memulai langkah awal saya di
kabupaten Lembata," pungkasnya. (*S/Hj).