- BPKB Mobilnya Raib, Anggota Polisi Lapor SPKT
- Bertekad Wujudkan Generasi Unggul, Berkarakter dan Berbudaya, Legalitas Gudep Pramuka Dibenahi
- 10 Tahun Tanpa Kabar, Margareta Minta PJTKI Kembalikan Anaknya
- Tertib Data Penduduk, Lurah Lewoleba Barat Bertekad Serahkan Akte Saat Kematian
- Pemuda Empat Pulau Menyemai Pesan Cinta Alam dan Sesama Di Paroki Waikomo
- AHP Salurkan Beasiswa PIP Bagi Puluhan Sekolah di Lembata
- Puluhan Pengelola Objek Wisata di Sikka diLatih Kecakapan Keselamatan dan Keamanan
- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata
Pemuda Empat Pulau Menyemai Pesan Cinta Alam dan Sesama Di Paroki Waikomo

PARA Pemuda yang berasal empat
pulau kecil di Nusa Tenggara Timur itu, bahu membahu menebar pesan cinta,
melakukan karya nyata dan menelaah pikiran pikiran konstruktif. Pesan Spiritual
itupun disajikan melalui pentas seni khas orang muda.
Sejak 29 Juni 2023, Orang Muda
Katolik (OMK) dari pulau Flores, pulau Solor, pulau Adonara dan pulau Lembata berkumpul di paroki
St. Arnoldus Janssen Waikomo, di pulau Lembata.
Mereka berikhtiar menyatukan visi
pembangunan mental sesuai ajaran Gereja Katolik hingga menebar pesan
pembangunan ekonomi, lingkungan dalam kegiatan sepekan yang diberi tajuk SVD
youth day II, temu Akbar OMK Disktrik Larantuka.
Baca Lainnya :
- AHP Salurkan Beasiswa PIP Bagi Puluhan Sekolah di Lembata0
- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya0
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil0
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata 0
- Serikat Pekerja Lembata, Berhasil Fasilitasi Kenaikan Upah Buruh Pelabuhan0
Pastor paroki St Arnoldus Janssen
Waikomo, P. Yosep Ola Sabhe, SVD menyebut, selama sepekan itu orang muda
Katolik dari empat pulau itu tinggal dan merasakan kehidupan bersama umat di
Lembata, mendemonstrasi seruan gereja, merasul dan merawat relasi manusia
dengan alam.
Menariknya, pesan yang
konstruktif itu pula disampaikan melalui pentas seni di malam keakraban. Mereka
unjik Kebolehan di Bidang Seni dan Budaya, Minggu 2 Juli 2023 malam.
Para Orang muda Katolik (OMK) itu
berasal dari empat pulau itu yakni OMK Kolisagu, OMK Watobuku-Hokeng, OMK Waibalun- Larantuka, OMK Ritaebang-Solor dan OMK Waikomo, Lembata.
Di malam keakraban, OMK unjuk
Kebolehan di Bidang Seni dan Budaya.
OMK Watobuku-Hokeng, membawakan Tarian Tonu Wujo Besi Pare.
Tarian ini menggambarkan
pengorbanan nyawa seorang gadis desa untuk kesejahteraan masyarakat di
Lamaholot saat bencana kelaparan.
Dengan lugas para penari
menarikan proses tanam benih atau Sika taruh, pemetikan padi, pemisahan bulir
dari batang, memisahkan padi dari sekam atau seping dan menumbuk padi atau
bajo.
Tarian Tonu wujo besi pare, atau
Dewi padi, mengajak para pemuda menghargai dan merawat rantai pasok pangan
untuk kehidupan bersama karena ada darah gadis yang tertumpah membawa kesejahteraan.
Jiwa gadis itu kembali ke asal, sedangkan tubuh gadis itu menjadi makanan (padi), menyatu jadi darah dan daging.
Sedangkan Rian Hokeng, OMK
St.Yohanes pembaptis, Ritaebang - Solor,
membawakan monolog Pesan OMK. Ia berpesan, di bahu para pemuda ini dititipkan
ribuan harapan akan perbaikan kehidupan gereja maupun kehidupan sosial
kemasyarakatan lebih baik.
OMK Waibalun, persembahkan Tarian
Kontemporer, tentang sebuah perjalanan dengan ribuan intrik kehidupan sosial
yang memusingkan kepala. Namun, cinta memampukan mereka untuk kokoh di jalan
kehidupan.
OMK st. Petrus Koli Sagu, Dolo
dan pantun berbalas tentang cinta. Para pemuda asal pulau Adonara itu membawa
serta anakan Pala dan Gaharu, guna memperkuat ekonomi umat.
"Cintai alam, niscaya alam
mencintai kita. Karena baiknya relasi alam dan manusia di tanah Waikomo ini,
kami percaya menjadi ladang tumbuh dan berkembangnya Pala dan Gaharu yang kami
bawakan ini," ungkap Ovi, anggota OMK Kolisagu. (S/Hj)