- Mantan Bupati Lembata Andreas Duli Manuk Tutup Usia
- Banjir Kiriman Rendam Ratusan Rumah Warga di Sikka
- Satu Lagi Pasien Probable Covid-19 Meninggal Dunia Pagi Tadi di Sikka
- Bupati Ende Postif Covid 19, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Jabatan
- Langgar Area Tangkapan, Pukat Harimau Milik Nelayan Porseine Di Cincang
- RSUD Larantuka Geratiskan Tes PCR Bagi Pasien
- Napun Gete, Bendungan Ke Tujuh Diresmikan Presiden Joko Widodo
- Histeria Warga Sambut Kehadiran Presiden Joko Widodo di Sikka
- Presiden Jokowi Membawa Rombongan Resmi dan Rombongan Perangkat Dalam Lawatannya Ke NTT
- Presiden Jokowidodo Habiskan Waktu 5 Jam di Sumba Tengah Dan 5 Jam di Sikka NTT
Pemdes Nubamado Gandeng Dokter Dan Tim Medis Perangi Stunting
Perangi Stunting

Keterangan Gambar : Penjabat Kepala Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Felix Buran
PENJABAT Kepala Desa
Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Felix Buran,
menunjukan komitmen kuat memerangi stunting di Desanya. Meski isu stunting
menjadi isu global, pemerintah Desa stempat memandang edukasi kepada masyarakat
menjadi factor penting mendorong perang melawan stunting.
Di Kabupaten Lembata, Desa
Nubamado, Kecamatan Nubatukan, ditetapkan pemerintah Kabupaten, sebagai salah
satu dari 61 Desa yang menjadi lokus stunting tahun 2020.
“sebagai salah satu desa
lokus stunting, pemerintah desa komit mencegah dan menurunkan angka stunting. Selain
intervensi anggaran APBDes untuk kegiatan pencegahan stunting, salah satu upaya
yang kami lakukan adalah membuat kegiatan edukasi kepada masyarakat. Kami gelar
kegiatan sosialisasi stunting, Pusling dan Pusbindu di Desa, dengan mengundang
dokter dan tim medis dari Puskesmas Nubatukan. Ini penting memberikan
penyadaran kepada warga tentang bahaya stunting pada keberlanjutan generasi
bangsa ini,” ujar Penjabat Kepala Desa Nubamado, Felix Buran.
Baca Lainnya :
- Perkuat BLK, Gubernur Laiskodat Sumbang 100 Juta Untuk BLK Komunitas Karitas Peduli0
- Terancam Resesi, Gubernur Laiskodat Dorong Kabupaten Perkuat Ekonomi Rakyat0
- Bupati Lembata Bersama Muspida Tunggu Gubernur Laiskodat0
- Pemda Lembata Sediakan Sarana Higienis Potong Hewan0
- Nasdem Usung Incumbent Dalam Pilkada Kabupaten Ngada 20200
Dalam sambutannya,
penjabat Kepala Desa Nubamado, Felix Buran menjelaskan, dalam kegiatan rembuk
stunting, pada tanggal 29 Juni 2020, pemerintah kabupaten Lembata
mengisyaratkan kepada para Kepala Desa untuk mengedukasi secara terus menerus
tentang pentingnya pencegahan stunting. Desa juga diistruksikan untuk
mempersiapkan penganggaran untuk pencegahan stunting, perkuat PKK untuk
bekerjasama dengan Bidan Desa dan instansi terkait untuk pencegahan stunting
dan gizi buruk,
Disaksikan humanitarianjournal.com, Rabu (5/8/2020), kegiatan Sosialisasi Stunting, Pusling dan
Pusbindu dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan terhadap lansia, ibu hamil,
bayi dan balita. Tampil sebagai Nara sumber dalam sosialisasi tersebut, Dokter
Anggraini dari Puskesmas Nubatukan, serta 5 tim medis dari Puskesmas Nubatukan.
Dokter Anggraeni dalam
kesempatan itu menyebutkan, stunting sangat berpengaruh pada generasi bangsa. Generasi
dan anak yang sehat sudah harus memenuhi asupan gizi sejak masa kehamilan dan
pada periode emas kelahiran.
“sebagai desa lokus
pencegahan stunting, terdapat beberapa anak di Desa Nubamado tergolong stunting,
salah satu cara pencegahan yang wajib diberikan adalah pemberian asupan gizi
secara rutin dan terus menerus terhadap anak stunting,” ujar Dokter Anggraeni.
Sementara itu data di
rilis Bapelitbangda Kabupaten Lembata tahun 2020, menunjukan, terdapat 10.273 Balita. Bapelitbangsa setempat
menganalisis situasi ini (kelahiran balita) akan berkurang pada tahun 2021
menjadi 10.169.
Dari total balita yang
ada di Lembata itu, sebanyak 1.925 balita mengalami stunting pada tahun 2020. Pihak
Bapelitbangda menganalisis, situasi ini (balita yang mengalami stunting) justru
akan bertambah pada tahun 2021 sebanyak 1.937.
Sementara dari total 144 Desa Kelurahan di Lembata, pada tahun 2020, terdapat 61 Desa menjadi lokus Stunting, namun kondisi ini diprediksi akan berurang pada tahun 2021 yakni sebanyak 55 Desa lokus Stunting.(*S/HJ).
