- BPKB Mobilnya Raib, Anggota Polisi Lapor SPKT
- Bertekad Wujudkan Generasi Unggul, Berkarakter dan Berbudaya, Legalitas Gudep Pramuka Dibenahi
- 10 Tahun Tanpa Kabar, Margareta Minta PJTKI Kembalikan Anaknya
- Tertib Data Penduduk, Lurah Lewoleba Barat Bertekad Serahkan Akte Saat Kematian
- Pemuda Empat Pulau Menyemai Pesan Cinta Alam dan Sesama Di Paroki Waikomo
- AHP Salurkan Beasiswa PIP Bagi Puluhan Sekolah di Lembata
- Puluhan Pengelola Objek Wisata di Sikka diLatih Kecakapan Keselamatan dan Keamanan
- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata
Meski Dihantuai Virus Corona, BOP Labuan Bajo Flores Fokus Urus Destinasi Super Premium
Pariwisata Super Premium

Keterangan Gambar : Presiden Direktur BOPLF, Shana Fatin
MESKI diakui berdampak pada pariwisata, ancaman virus Corona yang menyerang dunia, tidak mengendurkan semangat pihak Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores untuk terus menata kawasan Pariwisata super Premium di wilayah itu. Tour de Florata yang di gelar BOP Labuan Bajo Flores, 2 hingga 5 Maret ke 12 Kabupaten di daratan Flores, Lembata dan Alor, dilakukan pihak BPO guna membangun jejaring Pariwisata local, mempersipkan destinasi wisata local, untuk bersama-sama Labuan Bajo menatap pariwisata Super premium. Sebab, wisatawan diproyeksi akan melonjak drastis, pasca berakhirnya serangan virus Corona.
Baca Lainnya :
“Saat ini kami strategi kami untuk menyelamatkan industry pariwisata local. Jadi bagaimana peningkatan konsumsi domestic bagi wisatawan, sambil mengantisipasi memperkuat fasilitas RS dan Kesehatan. Jadi ketika ada emergensi apapun kita bisa efakuasi dan isolasi. Tentunya virus Corona ini pasti berdampak, tapi bagaimanapun juga karna industry pariwisata sudah jalan, mungkin ini momen nya kita untuk melakukan konsolidasi penyiapan destinasi dengan baik, tata kelola, kemudian SDM dan pelatihan, saya pikir mudah-mudahan setahun ini kita bisa focus untuk menyiapkan itu semua,” ujar Shana Fatin, Presiden Direktur Badan Otorita Pariwisata labuan Bajo Flores, Kamis (5/3).
Pernyataan itu disampaikan Shana Fatin, usai mengikuti presentasi yang dilakukan 6 Kepala Dinas di Kabupaten Lembata yakni Dinas Koperindag, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Sosial PMD, Dinas Perikanan dan Dinas Pariwisata. Bertempat di Kuma Resort, kediaman Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, Presentasi itu dimaksudkan untuk memberi gambaran potensi yang dapat mendukung Pariwisata Super Premium Labuan Bajo Flores.
“Jadi tahun depan misalkan sudah selesai virus Corona dan segala macam, kita (Labuan Bajo dan 12 Kabupaten di Flores, Lembata dan Alor) memang benar-benar sudah siap untuk dijual demi kepentingan Pariwisata super premium,” ujar Shana Fatin.
Menurut Presiden Direktur Badan Otorira Labuan Bajo, Flores, Shana Fatin, Kekuatan wisata di Kabupaten Lembata layak untuk di jual dalam konsep pariwisata super Premium.
“Kata kuncinya wisata Premium itu unik dan otentik. Saya lihat kekuatan wisata alam, budaya dan wisata buatan cukup kuat sekali. Kemudian dengan daya Tarik yang unik dan otentik, kata kunci wisata Premium itu tersedia di Lembata. Dan dengan yang ada sekarang. Tadi pa Bupati bilang ruas jalan akan selesai Tahun ini. Saya pikir Lembata potensial mendukung Pariwisata Super Premium dengan destinasinya yang unik dan otentik,” ujar Shana Fatin.
Pihaknya akan mendorong di penguatan SDM terutama keterampilan khusus untuk hospitality, tour guide, diving, kuliner secara khusus, yang memang langsung bersentuhan dengan wisatawan. Kemudian BOP Labuan Bajo Flores juga sangat mendukung pengembangan explore rural Lembata.
“konsepnya adalah community Based tourism, berbasis desa wisata, dan itu akan kita dorong untuk menjadi paket wisata utama yang kita perkenalkan ke para wisatawan,” ujar Fatin.
Namun kesulitan di Lembata menurut Shana Fatin adalah masih minimnya tour guide. Namun BOP berjanji akan mendorong sector usaha di bidang pariwisata dengan memperbanyak tour guide di Lembata.
“Wisata Lembata tergantung tour operator. misalkan 10 aja tour operator di sini aja, maka porses ini bisa jalan. Karena kan wisatawan itu tidak bisa hanya melihat ini bagus atau tidak bagus, tapi tentu akan bertanya bagaimana saya bisa sampai ke sana, kontak siapa, tentu harus kepada pelaku, travel agentnya. Ketika tour operator tidak ada, dia kan ragu-ragu untuk datang. Itu komponen yang kita akan segera akan selesaikan. Tadi pa Bupati juga bilang sudah siap untuk menjadi leader tour operatornya, maka kita akan munculkan lebih banyak tour operatornya, agar teman-teman di sini menjadi wira usaha dibidang pariwisata, menjual paket-paket wisata yang bagus di Lembata,” ujar Shana Fatin. (HJ).