- Mantan Bupati Lembata Andreas Duli Manuk Tutup Usia
- Banjir Kiriman Rendam Ratusan Rumah Warga di Sikka
- Satu Lagi Pasien Probable Covid-19 Meninggal Dunia Pagi Tadi di Sikka
- Bupati Ende Postif Covid 19, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Jabatan
- Langgar Area Tangkapan, Pukat Harimau Milik Nelayan Porseine Di Cincang
- RSUD Larantuka Geratiskan Tes PCR Bagi Pasien
- Napun Gete, Bendungan Ke Tujuh Diresmikan Presiden Joko Widodo
- Histeria Warga Sambut Kehadiran Presiden Joko Widodo di Sikka
- Presiden Jokowi Membawa Rombongan Resmi dan Rombongan Perangkat Dalam Lawatannya Ke NTT
- Presiden Jokowidodo Habiskan Waktu 5 Jam di Sumba Tengah Dan 5 Jam di Sikka NTT
Magma Keluar Dari Dapur Magma Dibantu Akustik Ruangan Picu Gemuruh
Fase Erupsi Ile Lewotolok

Keterangan Gambar : Stanislaus Arakian, Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok
KEPALA Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, menjelaskan,
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok saat ini masih dalam fase erupsi.
Kenapa sampai saat ini masih terdengar dentuman atau gemuruh?
Baca Lainnya :
- Sembilan Kali Erupsi Disertai Gemuruh Gunung Ile Lewotolok Bikin Panik Warga0
- Pejabat Lembata Siap Jadi Penerima Perdana Vaksinasi Covid-19 0
- 34 Rumah Rusak Berat Akibat Erupsi, Butuh Perbaikan Segera 0
- Ritual Keru Baki Sambut Warga Dari Pengungsian0
- Warga Bunga Muda Jadi Kloter Pertama Pengungsi Di Pulangkan Pemerintah0
Karena sampai saat ini material masih terus keluar dari dapur magma ditambah saat ini sistem Gunung Ile Lewotolok sudah terbuka. Maksud sudah terbuka adalah magma dengan mudah keluar ke permukaan atau tidak ada hambatan.
Jika dianalogikan, seperti kita melempar batu kedalam sumur. Ketika batu itu menyentuh permukaan air maka yang kita dengar adalah suara air yang mendentum, berbeda dengan kita melempar batu ke sungai.
Kenapa ini berbeda?
Salah Satu faktornya adalah faktor akustik ruangan. Jadi kalau kita bandingkan kawah gunung Lewotolok untuk mengeluarkan magma saat ini sistemnya sudah terbuka seperti sumur, artinya suara yang keluar (keluarnya magma) itu dibantu oleh faktor akustik tadi maka terdengarlah suara dentuman atau gemuruh.
Apakah itu berbahaya?
Kami pastikan itu berbahaya jika masyarakat dekat dengan pusat kawah. Tapi untuk masyarakat yang berada jauh dari kawah apalagi diluar radius 3 km saat ini ancaman G. Lewotolok belum sampai ke arah sana. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Apabila masyarakat khawatir lontaran batu akan sampai ke wilayahnya, untuk saat ini kemungkinan itu sangat kecil sekali.
Karena apa?
Karena saat ini sistem Gunung Ile Lewotolok sudah terbuka, magma dengan mudahnya mencapai permukaan tanpa ada hambatan. Artinya, untuk menghasilkan lontaran batu yang jauh itu butuh suplay magma yang besar dan sistem gunungnya harus tertutup. Kalau sistem terbuka seperti saat ini setiap ada suplai magma yang naik, dia akan keluar begitu seterusnya.
Jadi pada akhirnya yang keluar adalah yang kecil-kecil dan tidak sekaligus. Jadi sekali lagi untuk ancaman G. Lewotolok saat ini bagi masyarakat di luar radius 3 Km, sangat-sangat kecil, kecuali masyarakat yang berada di sektor Tenggara (Jontona).
Kenapa sektor Tenggara saat ini masih berbahaya?
Karena saat ini G. Lewotolok masih dalam fase erupsi dan mengingat bahwa diujung Tenggara ada Dome tua G. Lewotolok, maka untuk mengantisipasi longsornya Dome/lava tua itu masyarakat di Desa Jontona untuk sementara belum bisa kembali dulu sampai masa Erupsi selesai. Ikuti rekomendasi dari PVMBG. (*S/Hj)
