- BPKB Mobilnya Raib, Anggota Polisi Lapor SPKT
- Bertekad Wujudkan Generasi Unggul, Berkarakter dan Berbudaya, Legalitas Gudep Pramuka Dibenahi
- 10 Tahun Tanpa Kabar, Margareta Minta PJTKI Kembalikan Anaknya
- Tertib Data Penduduk, Lurah Lewoleba Barat Bertekad Serahkan Akte Saat Kematian
- Pemuda Empat Pulau Menyemai Pesan Cinta Alam dan Sesama Di Paroki Waikomo
- AHP Salurkan Beasiswa PIP Bagi Puluhan Sekolah di Lembata
- Puluhan Pengelola Objek Wisata di Sikka diLatih Kecakapan Keselamatan dan Keamanan
- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata
Hingga pukul 6 Pagi Terjadi 8 Kali Letusan, Warga di Luar Radius 4 Km Diminta Tak Panik
Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Keterangan Gambar : Peta Kawasan Rawan Bencana Ile Lewotolok. Warga Di luar Radius 4 km diminta Tak Panik
AKTIVITAS vulkanik gunung berapi Ile Lewotolok, di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pasca erupsi eksplosif 29 November 2020 lalu, belum menunjukan gejala menurun.
Pada periode pengamatan visual, Sabtu (5/12/2020), pukul 00.00 hingga pukul 06.00 wita, terjadi 8 kali letusan dengan tinggi 200 hingga 500 meter diatas puncak kawah. Letusan tersebut disertai lontaran lava pijar dan terdengar gemuruh sedang sampai kuat.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, Sabtu (5/12/2020), mengatakan, aktivitas vulkanis Gunung Ile Lewotolok teramati masih cukup tinggi.
Baca Lainnya :
- Pemda Lembata Pulangkan 621 Warga dari Desa di Luar KRB Erupsi Ile Lewotolok0
- TNI Persiapkan Rencana Kontigensi Erupsi Ile Lewotolok0
- Hujan Deras, Pick Up Bantuan Kemanusiaan Titans Group Prudential, Nyaris Terbalik0
- Kepala BNPB Minta Warga Di Lereng Ile Lewotolok Tak Nekat Lawan Alam0
- Cegah Covid-19, Doni Munardo Instruksikan Pisahkan Lansia Dari Pemuda 0
“pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai dengan 06.00 wita saja terjadi 8 kali letusan. Erupsi masih terus terjadi walupun tidak terlalu besar skalanya. Gemuruh dan dentuman disertai semburan lava pijarpun masih terpantau,” ujar Kepala Pos Pemantau Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian. Hingga saat ini, Gunung Ile Lewotolok berstatus Siaga atau level III.
Warga Diluar Radius 4 Km Aman Dari Erupsi
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi, warga tidak beraktivitas pada berada di radius 4 km, Zona perkiraan bahaya dari puncak Ile Lewotolok.
Sedangkan warga yang berada di luar luar radius 4 Km, tetap beraktivitas seperti biasa.
“kita rekomendasikan hanya warga yang berada di radius 4 km dari puncak kawah yang harus menghindar. Namnya gemuruh tetap ada gemuruh, resiko bahaya dari erupsi dapat dikatakan aman. Palingan kalau erupsi besarpun warga di luar radius 4 km hanya kena abu vulkanik. Kalaupun ada keluahan tidak nyaman karena gemuruh dan dentuman, itu karana belum terbiasa. Kalau sudah satu dua malam akan terbiasa juga,” ujar Stanislaus Arakian. (*S/Hj).