- Sejak Dibuka, Belum Satupun Partai Di Lembata Daftarkan Bacalegnya
- Bawaslu Lembata Gelar Media Gathering Tentang Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil
- Tarian Kolosal Dolo Dolo Puncaki Hardiknas di Lembata
- Serikat Pekerja Lembata, Berhasil Fasilitasi Kenaikan Upah Buruh Pelabuhan
- Lapas Lembata Gelar Sholat Ied Dan Pemberian Remisi Kepada WBP
- Di-PHK Sepihak, Tiga Petugas SPBU di Lembata Mengadu ke Dinas Nakertrans
- Sehari Jadi Kapolres Lembata, Josephien Tancap Gas Bereskan Antrian Panjang BBM
- Ujian Sekolah Berbasis Digital di SD II Waikomo Berjalan Lancar
- Upacara Cahaya Awali Vigili Malam Paskah di Lembata
- Janji BPH Migas Hanya Isapan Jempol, Tak Satupun Kasus Mafia BBM Di Lembata Terungkap
GOR 99 Lembata Cetak Sejarah Grand Final ETMC Paling Damai

INTERSEP keras yang dilakukan pemain belakang
Perse Ende atas serangan yang dibangun Persebata pada menit ke 7 babak pertama,
berbuah petaka bagi Persebata.
Bola intersep itu mengarah jauh ke arah
gawang Persebata, melampaui kiper Yulius Boli Betekeneng yang berdiri lebih ke
depan. Secepat kilat, Striker Perse Ende, Cahya Dwi Permana menyontek bola
tersebut ke jala gawang Persebata hingga merubah kedudukan 1-0 untuk Perse
Ende.
Dalam Match Summary Panitia Piala El Tari
Memorial Cup U 23 Lembata tahun 2022, Gol tersebut tercatat terjadi pada menit
ke 6 babak pertama. Sangat cepat di menit krusial.
Baca Lainnya :
- Grand Final ETMC, Ribuan Warga Padati Gor 99 Lembata0
- Ini Pesan Sahabat Coach Hasan Persebata di Laga Grand Final ETMC 310
- Hatrick Andika Mokan, Memupus Harapan Perserond di Laga Final Perebutan Juara Tiga0
- PJ Bupati; Saya Sangat Mencintai Tanah Ini, Perwakilan Suporter Perseftim Sampaikan Permintaan Maaf0
- Wabup Manggarai; Dewi Fortuna Lebih Memihak Perse Ende0
Babak grand final Liga Tiga Piala El Tari
Memorial Cup 31 yang di gelar di GOR 99, Desa Pada, Kecamatan Nubatukan,
Kabupaten Lembata, Kamis, 29 September 2022 pun berlangsung dalam tensi tinggi.
Berselang 4 menit kemudian, tepatnya pada
menit ke 10, Petaka bagi tim Persebata datang lagi.
Sepak pojok yang dilakukan pemain Perse Ende
bernomor punggung 11, Adi Aba, disundul saja secara akurat oleh pemain depan
Perse Ende bernomor punggung 12, Alfian Ibrahim hingga memperbesar keunggulan
Perse Ende menjadi 2-0.
Tertinggal 2-0, Persebata Lembata yang tampil
di hadapan ribuan pasang mata publik Lembata, semakin meningkatkan tempo
permainan. Akselerasi permainan dari kaki ke kaki dipadukan umpan panjang
mengarah ke depan gawang, diperagakan laskar sembur paus itu.
Pada menit ke 17, Sebastian Watu(Asten) Nmr
punggung 87, berhasil mengeksekusi pinalti setelah penyerang Persebata di
langgar di dalam kotak pinalti Perse Ende hingga memperkecil kekalahan
Persebata menjadi 2-1.
Pada menit ke 84, sundulan Yohanes Kopong
(Denis), pemain belakang Persebata dengan nomor punggung 15 akhirnya menyamakan
kedudukan menjadi 2-2.
Tempo pertandingan pun dikuasai Persebata
yang tidak mau kehilangan muka di hadapan publiknya sendiri. Permainan cepat
dari dua sayap menusuk ke jantung pertahanan Perse Ende terus mendominasi babak
kedua Grand Final. Perse Ende juga sesekali melakukan counter attack. Namun
hingga akhir babak kedua kedudukan imbang 2-2.
Thobias Besi, Wasit utama yang memimpin
pertandingan Grand Final ETMC ke 31 pun mengumumkan perpanjangan waktu 2x15 menit. Namun hingga akhir babak
perpanjangan waktu, tidak ada penambahan gol. Kedua tim saling beradu kekuatan
dan skil hingga menyajikan permainan berkelas grand final.
Adu Pinalti
Babak adu pinaltipun tak terelakan. Dua
kesebelasan masing masing menyiapkan lima penendang.
Perse Ende menurunkan Kipernya, Akbar Aljanah
Rahman, sedangkan Persebata Lembata menurunkan kiper tangguh spesialis adu
pinalti, Marianus Labi Namang. Ia menggantikan kiper utama Persebata, Yulius
Betekeneng pada babak kedua.
Penendang pinalti pertama Persebata, Master
nomor punggung 47, gagal setelah tendangan kerasnya membentur mistar gawang.
Sementara penendang pertama dari Perse Ende,
Adi Atep bernomor punggung 11 mampu ditepis kiper Persebata, Marianus Labi
Namang.
Penendang kedua Persebata Lembata atas nama
Muh Hajir Suryana, nomor punggung 22 langsung merobek gawang Perse Ende.
Kedudukan 1-0 gol
Penendang kedua Perse Ende nomor punggung 5,
atas nama Muhajir Sulaiman pun merobek jala Persebata. Kedudukan imbang 1-1.
Penendang ketiga Persebata, Sebastian Watu
(Asten), dengan nomor punggung 87, melesat jauh diatas mistar gawang.
Sementara penendang ketiga Perse Ende, Rizal
Dwi Handoko, bernomor punggung 21 dari Perse Ende, menghasilkan gol. Kedudukan
2-1 untuk Perse Ende.
Penendang keempat persebata yakni Mances
pemain bernomor punggung 16, menghasilkan Gol. Kedudukan imbang 2-2.
Sementara itu penendang keempat dari Perse
Ende, Muhamad Nauval Kurniawan nomor punggung 20, membentur tiang gawang.
Penendang kelima Persebata, Yohanes Ola
(Denis) nomor punggung 15, berhasil ditepis kiper Perse Ende, Akbar Aljanah
Rahman.
Sedangkan penendang pinalti kelima, pelatih
kepala Perse Ende, Ahmad Paijan
menurunkan kiper Akbar Aljanah Rahman, dengan nomor punggung 13. Kiper
Perse Ende inipun memperdayai kiper Persebata
Marianus Labi Namang. Kedudukan pun menjadi
3-2 untuk kemenangan Perse Ende.
Suasana Gor 99 pun seketika menjadi hening.
Air mata publik Lembata pun tumpah. Kesedihan dan kekecewaan pendukung Persebata
tidak terbendung. Laskar Sembur paus pun larut dalam duka.
Pelatih Kepala Perse Ende, Ahmad Paijan dalam
kesempatan itu mengatakan, kemenangan Perse Ende di laga grand final ini
mematahkan mitos Perse Ende hanya jago kandang.
Pelatih
kepala Perse Endepun memuji permainan Persebata.
"Saya rasa Persebata juga bagus, dalam
arti skil rata-rata. Skema cukup jalan di menit menit babak kedua," ungkap
Pelatih Perse Ende, Akhmad Paijan.
Ia mengatakan, selama turnamen El Tari
Memorial cup di Lembata, kepanitiaan sudah cukup baik, namun ia mengkritisi
pengamanan.
"Banyak sekali kejadian keamanan yang
tidak bisa diantisipasi pihak keamanan. Tentang suporter, anak anak saya sudah
terbiasa dengan aksi suporter. Squad Perse yang ada tetap kami pertahankan
menghadapi ETMC 32 di Rote Ndao," ungkap pelatih Perse Ende, Ahmad Paijan.
Kejuaraan
dan Hadiah ETMC 31 Lembata
Perse Ende berhasil menjadi juara 1 turnamen
Liga Tiga ETMC 31 2022 Lembata dan berhak menerima hadiah piala bergilir ETMC
dan piala tetap, serta uang pembinaan senilai
200 juta rupiah.
Di tempat kedua atau Runner up ditempati Persebata yang berhak atas piala tetap serta uang pembinaan senilai 150 juta rupiah.
Tak hanya itu, Persebata dinobatkan menjadi
tim Fair Play dan berhak atas uang pembinaan senilai 10 juta rupiah.
Persebata juga mencatatkan Arsenius A.S Ola (Mances) pemain belakang sebagai pemain terbaik (best player) sepanjang turnamen ETMC 31. Mances berhak atas uang pembinaan senilai 5 juta rupiah.
Sementara Juara Tiga diraih Persim Manggarai,
yang berhak atas uang pembinaan senilai 100 juta rupiah. Persim Manggarai juga
mencatatkan stikernya sebagai pencetak gol terbanyak (top skorer), atas nama
Andika Rohansa M. Mokan dengan koleksi 6 gol. Andika berhak atas uang pembinaan
senilai 5 juta rupiah.
Juara empat diraih Perserond Rote Ndao yang berhak atas uang pembinaan senilai 50 juta rupiah.
Perhelatan El Tari Memorial Cup ke 32 akan
dilangsungkan di Rotendao. Kesediaan Rote Ndao menjadi tuan rumah ditandai
penyerahan petaka ETMC oleh ketua Askab Prov NTT, Chris Mboeik kepada Wakil
Bupati Rote Ndao, pada saat acara penutupan ETMC 31 Lembata. (*S/Hj).