- Vonis Hakim Atas Kasus Korupsi di Lembata Lebih Rendah Dari Tuntutan Jaksa
- Baru Lolos, Saharudin Oknum Anggota TNI Asal Lembata Di Adukan Ke Mahkamah Militer
- Kembali Tanpamu
- Kepsek Di Lembata Terpaksa Pinjam Tablet Untuk Ujian Berbasis Android
- Pancasila Dasar Hidup Bangsa
- Dikubur 21 Hari, Ahli Forensik Otopsi Jenazah Almahrum Bendahara Bupati Lembata
- Penjabat Bupati Marsianus Optimistis Atasi Sumbatan Pembangunan di Lembata
- Buya Syafii Maarif, Taladan Peradaban
- BBGRM Di Nubatukan Fokus Mengejar Target Zero Stunting 2022
- Pemangsa
Gagal Jadi Kadis, Sekretaris Kominfo Ancam Lawan Bupati

PELANTIKAN
7 pejabat eselon dua di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Rabu
(5/1/2022), siang diwarnai aksi protes yang yang dilayangkan Stanis Kebesa
Langoday, salah satu peserta Lelang Jabatan Kadis yang gagal.
Protes bernada mengancam itu dilayangkan
Stanis Kebesa Langoday di WAG Forum Komunikasi AKU Lembata. Bupati Lembata,
Thomas Ola Langoday dan Sekda, Paskalis Tapobali juga anggota grup WA tersebut.
"Saya siap pensiun dini di Maret 2022
dan saya lawan Thomas Ola," demikian voice note mirip suara Stanis Kebesa
Langoday.
Baca Lainnya :
- Tutup 2021, Bupati Flores Timur Lantik 261 ASN Kedalam Jabatan Fungsional0
- Harga Melangit di Akhir Tahun, Diskoperindag Sidak Stok Telur Ayam0
- Jelang Tahun Baru, Harga Sembako di Lembata Naik Hingga 100 Persen0
- Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Lembata Tertinggi Ketiga Di NTT0
- Akhir Tahun 2021, Penyerapan APBD Lembata Baru 80%0
"Ingat, lawan lawan orang lain dari sisi
politik, dari sisi Birokrasi saya orang LAN, Master Aparatur, sebut Merit
System' jelas, jangan jilat lidah, paham itu" imbuhnya.
Stanis Kebesa Langoday, Sekretaris Dinas
Kominfo Kabupaten Lembata, salah seorang peserta Seleksi Kepala Dinas lelang
jabatan, nekat memarahi Bupati dan Sekretaris Daerah, karena gagal jadi Kepala
Dinas.
"Jangan gara-gara Bapa Sekda, masa
lelang di tempat lain, menang di tempat lain, Hahae," demikian voice note
yang mirip suara Stanis Kebesa Langoday yang beredar luas itu.
"Saya minta Pak Sekda dan Bupati tolong
kasi keluar saya punya nilai.supaya saya kalah juga kalah terhormat lah. Pak
Sekda Paskalis Tapobali dan Bupati Thomas Ola, saya hanya butuh nilainya,
Stanis kebesa saat lelang kemarin, nilainya paling rendah atau bagaimana. Kalau
saya nilai terendah untuk apa juga saya protes.Tapi tidak enaklah, masa orang
datang, saya ini senior lalu saya sekretaris Dinas, eh, segera kasi keluar
saya, saya ingatkan pa Sekda dan Pa Bupati segera kasi keluar saya jadi staf
atau dimana saja, jangan kasi saya di tempat yang tidak terlalu buat
saya...dukung kamu untuk apa," demikian voice note yang mirip suara Stanis
Kebesa Langoday yang beredar luas itu.
"Pak Sekda, Pa Sekda tolong naikan
nilai. pa Bupati Thomas Ola tolong naikan nilai. Kira kira Kominfo itu siapa
yang menang. Persoalan menang atau kalah bukan soal, masa bapa Bupati omong
kompetensi, merit, merit inikan Stanis Kebesa nomor urut dua. Saya ini pegawai
lebih dulu dari orang lain. Lalu merit nya ada dimana beliau berdua, aduuu
kasian e, tolong e, kasi saya nilai, saya kalah saya siap,"
Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Lembata
itu bahkan nekat memaki maki Bupati dan Sekda Karena dinilainya tidak
transparan.
Bahkan, dengan tau dan mau Sekretaris Dinas
Kominfo, Stanis Kebesa Langoday menantang Bupati dan Sekda segera
memberhentikannya dari jabatannya sebagai Sekretaris Dinas bahkan menantang
Bupati dan Sekda untuk memecat jika dirinya dianggap bersalah.
Voice note yang akhirnya beredar luas itu,
diterima Humanitarian Journal, Rabu
(5/1/2022) usai acara pelantikan 7 pejabat eselon II di aula kantor Bupati
Lembata.
Voice note yang dikirim Sekretaris Dinas
Kominfo Kabupaten Lembata di WAG itu bernada protes mengapa dirinya tidak ikut
dilantik sebagai Kepala Dinas Kominfo, jabatan yang sedang dilelang terbuka
oleh Panitia Seleksi Calon Kepala Dinas.
Padahal, menurut Stanis Kebesa, dirinya ASN
senior, lulusan LAN dan Master Aparatur. Mengapa dirinya tidak lolos seleksi
Kepala Dinas. Iapun meminta hasil penilaian yang diberikan panitia seleksi yang
di pimpin Sekda dan Bupati Lembata.
Sementara itu, Bupati Lembata, Thomas Ola
Langoday kepada media ini menegaskan proses seleksi jabatan Kepala Dinas atau
eselon II sudah berjalan sesuai regulasi.
Bupati Langoday menegaskan hanya bisa
mendoakan ASN peserta lelang jabatan yang mengancamnya itu.
"Ampunilah dia karena dia tidak tahu apa
yang dia omong. Salam SUCCESS," ujar Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday.
Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday
menyayangkan sikap keras kepala yang ditunjukan anak buahnya itu.
"Kalau paham regulasi bisa kendalikan
diri" ungkap Bupati Langoday.
Dirinya menegaskan, tidak akan membalas
dendam. Bagi yang melawan regulasi, maka regulasi pula yang akan menghukumnya.
"Tidak perlu membalas dendam. Kalau
melawan regulasi maka nanti regulasi yang menghukumnya," ujar Bupati
Langoday.
Sementara Sekda Lembata, Paskal Tapobali
mengatakan, tindakan yang dilakukan Stanis Kebesa Langoday merupakan tindakan
indisipliner ASN.
"Terlalu yakin dan ambisius jadi begitu
sudah, Macam orang kehilangan akal," ujar Sekda Tapobali.
Ia berjanji akan segera memanggil ASN tersebut
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan yang berlaku. (*S/Hj).