- Vonis Hakim Atas Kasus Korupsi di Lembata Lebih Rendah Dari Tuntutan Jaksa
- Baru Lolos, Saharudin Oknum Anggota TNI Asal Lembata Di Adukan Ke Mahkamah Militer
- Kembali Tanpamu
- Kepsek Di Lembata Terpaksa Pinjam Tablet Untuk Ujian Berbasis Android
- Pancasila Dasar Hidup Bangsa
- Dikubur 21 Hari, Ahli Forensik Otopsi Jenazah Almahrum Bendahara Bupati Lembata
- Penjabat Bupati Marsianus Optimistis Atasi Sumbatan Pembangunan di Lembata
- Buya Syafii Maarif, Taladan Peradaban
- BBGRM Di Nubatukan Fokus Mengejar Target Zero Stunting 2022
- Pemangsa
Duo Milenial Ini Nyatakan Sikap Bertarung di Pilkada Flotim 2024

JAKARTA- Pemilihan kepala
daerah serentak di Kabupaten Flores Timur masih tiga tahun lagi, namun
persiapan menuju kesana sudah dilakukan dari sekarang.
Di Jakarta hari ini,
Selasa, 25 Mei 2021, pasangan Hendrikus Hali Atagoran dan Maria Theresia Y.
Rainy Tukan menyatakan kesiapan untuk ikut dalam Pilkada Flotim 2024 nanti
sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati.
Mereka menyatakan diri
sebagai representasi dari kelompok milenial di kabupaten ini.
Baca Lainnya :
- Bupati Lembata Juga Polisikan Demonstran ARBL0
- Meko Juara Destinasi Wisata Air Terpopuler ke 2 Dalam Ajang Anugerah Pesona Indonesia0
- Dusun Lewotaa, Desa Seranggorang, Minta Direlokasi0
- Sekolah Rata Tanah, 20 Siswa Dijemput Dari Posko Pengungsian Jalani UAS Tatap Muka0
- Ikatan Notaris Indonesia Salurkan Donasi untuk Korban Badai Seroja di NTT0
Hali, pengacara muda di
Jakarta asal Horowura, Adonara Tengah ini mengatakan, kesiapan maju dalam
pilkada ini dasarnya adalah keprihatinan akan kondisi Flotim yang sulit untuk
tidak disebut semakin rusak parah.
Sikapnya ini menjadi
puncak dari apa yang selama ini sering ia suarakan dalam orasi online-nya
menyoroti berbagai persoalan yang terjadi di kabupaten itu.
“Kita menjadi terbelalak
menyaksikan betapa lemah dan tidak mampu pemimpin kita di Flores Timur yang
katanya malang melintang menjadi anggota DPRD Flotim sekian periode itu. Bahkan
saya bisa katakan, ini kepemimpinan paling lemah dan rapuh sepanjang sejarah
kabupaten ini. Maka saatnya milenial mengambil alih,” ungkapnya.
Sementara itu Rainy
Tukan, mantan aktivis PMKRI menyatakan bahwa keputusan ini adalah panggilan
pengabdian dan bentuk tanggungjawabnya kepada lewotana. Ia berharap keputusan
ini menjadi semangat bagi generasi milenial Flores Timur untuk terlibat lebih
dalam membangun kampung halaman.
Lulusan Universitas
Indonesia ini mengajak semua masyarakat Flores Timur untuk meninggalkan
perspektif lama yang cenderung melihat anak muda atau kelompok milenial sebagai
kelompok lapis kedua atau ketiga dalam urusan politik dan pemerintahan.
“Presiden kita Pak Jokowi
saja memberikan porsi yang signifikan bagi orang-orang muda dalam
pemerintahannya. Ini menandakan bahwa kita butuh pemimpin dari kalangan
milenial,” ungkapnya.
Hali menambahkan,
keduanya tentu sudah berpikir tentang pintu apa yang akan digunakan untuk
mencalonan diri. Pria yang juga sekretaris Partai Solidaritas Indonesia Jakarta
Pusat ini mengatakan, soal pintu dan amunisi adalah hal yang harus dipersiapkan
secara baik.
“Tetapi jauh lebih
penting adalah kesiapan mental dan keikhlasan untuk mau mensejahterakan
masyarakat. Gelekat, itu kata kuncinya. Jangan kita bicara gelekat tetapi
kelakuan menunjukkan lain. Dan kami berangkat dari titik itu, melanjutkan apa
yang belasan tahun ini sudah kami lakukan di lingkup yang lebih kecil. Kali ini
kami akan perluas cakupannya dalam lingkup kabupaten Flores Timur,” ungkapnya.
Pendiri Angkatan Muda
Adonara – AMA Jakarta ini mengatakan, dalam waktu dekat keduanya akan melakukan
deklarasi secara paket dan ini akan menjadi sejarah baru bagi Flores Timur.
Ketika, politisi lainnya
pasti masih sibuk mencari pasangan dan pintu, keduanya sudah mantap untuk
berpasangan dan terjun ke gelanggang Pilkada Flores Timur 2024 nanti. (Red)