Dorong Industri Pariwisata, Pemkab Lembata Bersinergi Dengan Pemerintah Provinsi Dan Pusat
Geliat Pariwisata Lembata

By Admin HJ 10 Okt 2020, 11:37:11 WIB Wisata
Dorong Industri Pariwisata, Pemkab Lembata Bersinergi Dengan Pemerintah Provinsi Dan Pusat

Keterangan Gambar : Asisten 1 Setda Lembata, Aloysius Buto Mewakili Bupati Sunur Membuka Kegiatan Pengutan Kapasistas 26 Desa Wisata


PEMERINTAH Daerah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, terus melakukan pengembangan melalui inovasi promosi dan peningkatan pasar serta pengembangan destinasi wisata di daerah tersebut.  

Pengembangan tersebut dilakukan pemda setempat melalui pembangunan proyek-proyek strategis dan proyek prioritas pada titik-titik kegiatan daya tarik wisata berbasis masyarakat.  

Pengembangan daya tarik wisata berbasis masyarakat itu terintegrasi dalam model pengembangan “Triangle line Tourism” (Volcano Batutara, Lamalera Whale Catching, Travel Fishing). Salah satu strateginya dilakukan dengan konsep “digital tourism” yang bersinergi dengan kebijakan pariwisata pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Baca Lainnya :

Pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor pembangunan yang digalakkan pemerintah karena memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan daerah. Karena itu Pemerintah Daerah dalam RPJMD Kabupaten Lembata Tahun 2017- 2022 menempatkan pariwisata sebagai leading sector pembangunan dengan harapan dapat memberikan multiplier effect bagi sektor-sektor lainnya dalam meningkatkan pendapatan daerah,”ujar Asisten I, Aloysius Buto, saat membacakan Sambutan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, Senin (5/10/2020) lalu.     

Menurut Bupati Sunur, kegiatan pelatihan manajemen destinasi dan manajemen homestay yang digelar Senin (5/10/2020) hingga Sabtu (10/10/2020) merupakan langkah memperkuat kapasitas pengelolaan pariwisata di daerah ini.

Wisatawan akan senang datang dan berkunjung ke destinasi-destinasi wisata kita kalau tata kelolanya bagus. Pengelolaan di sini berkaitan dengan manajemen usaha perjalanan wisata, manajemen pengelolaan destinasi pariwisata dan Sapta Pesona, penyusunan paket wisata, profesionalisme pemandu wisata (guide) dan tata kelola homestay. Keberadaan homestay sangat strategis untuk mendukung pengembangan kawasan objek pariwisata,” ujar Bupati Sunur.  

Pengelolaan jasa akomodasi seperti homestay harus dilakukan secara baik dan berstandar sehingga memberikan rasa nyaman agar, dapat menjadi daya tarik sekaligus pemicu pengembangan potensi wisata yang dapat menggenjot perekonomian masyarakat yang berada di kawasan destinasi wisata.

Untuk itu, para pengelolah homestay termasuk masyarakat di daerah-daerah destinasi wisata harus sudah mulai berpikir untuk membangun dan mengembangkan homestay sebagai atraksi wisata baru.

homestay juga dapat menjadi salah satu daya tarik untuk wisatawan berkunjung ke destinasi tersebut karena keunikannya. Untuk itu harus ada inovasi-inovasi dalam pengelolaan homestay sehingga diharapkan dengan adanya daya dukung tersebut perekonomian masyarakat bisa tumbuh,” ujar Bupati Sunur.

Dalam rangka memperkuat industri pariwisata di daerah ini, diperlukan usaha dan kerja keras semua elemen yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata.

Saudara-saudara harus disiplin, jujur dan mampu membangun kerjasama dan sinergitas antara semua komponen pengelola pariwisata. Dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah menjaga keamanan sehingga wisatawan merasa nyaman berada di daerah ini. Saya yakin melalui pelatihan-pelatihan seperti ini serta pendampingan-pendampingan yang terus menerus industri pariwisata kita akan tumbuh dan semakin berkembang dari waktu ke waktu,” pungkas Bupati Sunur. (*S/HJ). 





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda