Berlinang Air Mata, Ayah Donatus Minta Hentikan Penganiayaan Oknum TNI
Kasus Dugaan Penganiayaan Warga

By Admin HJ 11 Nov 2020, 14:01:32 WIB Hukum
Berlinang Air Mata, Ayah Donatus Minta Hentikan Penganiayaan Oknum TNI

Keterangan Gambar : Danramil 1624-03 Lewoleba, Mayor Chb. Ihsan Saat Memberikan Keterangan Pers


KASUS dugaan penganiayaan terhadap Donatus Lamabelawa (22) dan Nasrudin Syarif (40) warga kota Lewoleba, Minggu (8/11/2020) di Markas Koramil Lewoleba berbuntut Panjang.

Pihak keluarga memilik menempuh jalur hukum, sedangkan pihak Danramil 1624-03 Lewoleba telah memeriksa 4 oknum anggota TNI guna mendalami adanya kemungkinan dikenakan sanksi indisipliner militer.

Akibat dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI tersebut, Donatus Lamabelawa menderita luka yang mengeluarkan darah, dada dan bagian rusuk bagian kiri sakit. 

Baca Lainnya :

Ayah korban, Marselinus Lamabelawa, Selasa (10/11/2020) kepada wartawan, mengaku tidak terima anaknya dianiaya.

“sebagai manusia saya maafkan karena ada permintaan maaf, tetapi jujur orang tua mana yang tega menyaksikan anaknya disiksa seperti itu. Pada saat Pak Danramil sampai ke rumah saya tidak bicara satu katapun,” ujar Marselinus Lamabelawa.

Ayah korban dugaan penganiayaan oleh oknum anggota TNI tersebut mengatakan, pihaknya sangat kecewa, karena pada saat anaknya dianiaya beramai ramai, Marselinus Lamabelawa melihat sendiri. Dirinya sempat empat kali meminta Danramil agar memerintahkan anak buahnya untuk berhenti memukuli anaknya.

Namun permintaan tersebut diabaikan Danramil setempat.   

“saya saksikan sendiri. Hitungan detik anak saya itu bebeas dari hujan pukulan dan tendangan oknum aparat di Markas Koramil Lewoleba. Saat itu saya lihat ada oknum anggota senior, ada juga oknum Bintara muda juga yang memukul anak saya. Saya empat kali minta dengan air mata untuk tidak dipukul, tapi tidak diindahkan. Kalau anak saya salah, silahkan diproses hukum,” ujar Marselinus Lamabelawa.  

Syukuran Jadi Anggota TNI Berubah Petaka

Peristiwa dugaan penganiayaan bemula pada acara syukuran teman sekalas Donatus Lamabelawa yang lolos test TNI dan kini bekerja di Lembata, Sabtu (7/11/2020) malam.

Ketika sejumlah pemuda terlibat keributan, ditegur para anggota Bintara Muda TNI. Namun teguran itu tidak diindahkan para pemuda.  

Kemudian pada Minggu (8/11/2020) sejumlah anggota TNI datang menjemput Damianus Lamabelawa di bilangan CWC, Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur.  

LBH Sikap Lembata buka suara berkaitan insiden tersebut.  

“Terhadap tindakan premanisme dan membabi buta yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Koramil 1624/03 Lewoleba, yang akrab disapa dengan nama Serda Geri dan Serda Renaldi pada malam (08/11/2020) tersebut, sangat kita sayangkan, menggunakan pakayan dinas lengkap militer, lalu menganiaya warga masyarakat sipil di pinggiran jalan, setelah dianiaya dipinggiran jalan, di bawa secara paksa layaknya diculik ke kantor koramil Lewoleba lalu dikeroyok ramai-ramai di Kantor Koramil, inikan prilaku Preman sebetulnya, mana ada Undang-undang mengatur oknum tentara sewenang wenang menganiaya warga masyarakat sipil di markasnya, ini kan prilaku oknum koramil Lewoleba yang mencederai institusi Angkatan Darat khususnya, TNI pada umumnya dan tindakan semacam ini memalukan sebetulnya,” tulis LBH Sikap dalam rilis yang diterima media ini.

Danramil Lewoleba Angkat Bicara

Sementara itu Danramil 1624-03 Lewoleba, Mayor Chb Ihsan menjelaskan, pihaknya hanya melakukan pembinaan kepada warga karena anggotanya juga menjadi korban insiden tersebut. Namun dirinya meminta maaf jika perbuatan tersebut dinilai berlebihan.

“Minggu malam 8 november 2020, suatu kejadian yang dilakukan anggota kami dengan tujuan mulia adalah melakukan pembinaan terhadap saudara-saudara kita. Mugkin dengan kealpaan, kelalaiannya melakukan suatu tindakan juga yang bisa berdampak kepada suatu kegiatan. Ada penyelesaian dan langkah -langkah sudah kita lakukan dengan kekeliruan itu,” ujar Danramil Lembata, Mayor Chb. Ihsan.

Menurut Danramil 1624/03 Lewoleba, Mayor Chb. Ihsan, ada 4 anggota TNI  sudah dilakukan pembinaan akibat terlibat dalam dugaan penganiayaan itu.

“Anggota kami pun ada juga yang menjadi korban insiden pada malam hari itu. Namun semua ini sudah ada pendekatan kepada keluarga sehingga mudah-mudahan dengan pendekatan yang baik ini bisa berkoordinasi berkomunikasi memahami kehilafan masing-masing,” ujar Danramil 1624-03, Mayor Chb Ihsan . (*S/Hj).





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda