Dalam akun Instagram-nya, Andini juga menyampaikan terima kasih kepada timnya. "To my @qna_metrotv team, it has been a blast working with you all. I couldn't have done it without all of you. I can't thank you enough!" tulisnya. Asian Television Awards merupakan ajang penghargaan industri televisi paling bergengsi di Asia. Pada perhelatan yang ke-24 ini, ATA digelar di Manila, Filipina.
Passion
Andini mengatakan, menjadi jurnalis merupakan passion baginya sehingga dia tidak pernah merasa kesulitan dalam menjalankan pekerjaan. Untuk terus meningkatkan kemampuannya sebagai presenter yang banyak terjun ke lapangan, mendengar dan bercerita dengan banyak orang, Andini mengaku dirinya sering membaca buku dan mendengarkan perbincangan di podcast.
Andini telah memulai kariernya sebagai pembawa acara sejak 2005. Perempuan kelahiran 12 Desember 1982, itu, telah menjadi salah satu pembawa berita kenamaan Indonesia. Berbagai liputan juga telah ia jalani, termasuk perang sipil di Libia pada 2011.
Penggemar traveling ini selalu menyempatkan waktu untuk melakukan perjalanan singkat, termasuk saat-saat perjalanan dinas. "Kalau worktrip, saya selalu ambil extend (perpanjangan) untuk bisa ambil liburan sendiri," tutur Andini. Kesempatan terbuka baginya, apalagi pekerjaannya sebagai jurnalis mengantarkannya ke beragam tempat dan bertemu orang dengan berbagai latar belakang budaya.
Menjelajah berbagai negara, jurnalis yang sempat meliput bom Boston 2013 itu mengaku kagum dengan kebudayaan negara-negara di Amerika Latin. Selain makanan, ia merasakan banyak kesamaan antara Indonesia dan negara-negara di Amerika Latin, seperti warna kulit dan kekerabatan keluarga yang erat. (H-3)