- Ornamen Natal Unik Di Lembata Jadi Objek Swafoto
- Hari Kedelapan, 1 Bakal Calon DPD Serahkan Dukungan
- Hari Ketujuh, Baru 3 Bakal Calon DPD Serahkan Dukungan
- Bawaslu Lembata Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Pemilih Pemula
- KPU Lembata Sabet Dua Kategori Juara dari KIP Provinsi NTT
- KPU Lembata Gelar Uji Publik Penyusunan dan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Pemilu 20
- Kembalikan Lebih Dari 300 Juta, Terpidana Korupsi Awololong Tak Perlu Jalani Hukuman Subsider
- Antrian BBM Menahun, Perburuk Citra Pertamina di Lembata
- Dandim 1603 Sikka Pimpin Hari Memperingati kesakitan Pancasila dan upacara kenaikan Pangkat
- GOR 99 Lembata Cetak Sejarah Grand Final ETMC Paling Damai
23 Pemuda Minum Satu Gelas Dengan P1 Suspect Korona di Lembata
Bersatu Lawan Virus Korona

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, dr Lusia Chandra
HASIL penelusuran (tracing) penyebaran virus Korona, yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengungkap, sebanyak 33 orang pernah berinteraksi dekat dengan pasien yang telah dinyatakan positip Korona hasil Rapid Test. Kini pasien tersebut dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Lewoleba, dalam kondisi baik dan tanpa gejala.
Baca Lainnya :
- Pemkab Lembata Resmi Umumkan 1 Orang Reaktif Positif Covid-19 Hasil Rapid Test0
- Teman Se Kos Meninggal Karena Covid-19, Mahasiswa Ini Mudik Ke Lembata Lewat Jalur Tikus 0
- 10 Mahasiswa Asal Lembata Dijemput Untuk Dikarantina Seusai Mudik Melalui jalur Tikus0
- Pulsa dan Ibadat Paskah di Layar Virtual Saat Korona Mewabah0
- Satu warga NTT Positip Covid-19, Pemuda Lembata Mulai Tutup Kompleks Pemukiman0
Mahasiswa yang sedang mengenyam studi di Jogjakarta asal Lembata itu, diketahui pernah minum minuman keras bersama kurang lebih 23 pemuda di dalam kota Lewoleba. 2 diantaranya adalah siswa SMA. Bahkan, pemuda tersebut berbagi satu gelas saat minum minuman keras bersama puluhan pemuda di sebuah kantin di dalam kota Lewoleba.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dalam konferensi pers yang di gelar di teras Aula Setda Lembata, Selasa (14/4/2020).
Bupati
Sunur yang juga adalah ketua Tim Satgas penanganan Covid-19 merinci, orang
dekat yang berinteraksi dengan pasien suspect covid-19 adalah 10 orang dari
kalangan keluarga ditambah 23 pemuda termasuk pacar P1.
“dari
23 pemuda ini ada dua anak SMA. Mereka ini berkumpul malam dan minum sama-sama
dalam satu gelas, dengan P1. Terhadap anak sekolah ini saya sudah perintahkan
untuk panggil orang tua dan Kepala Sekolah yang bersangkutan. Karena anak
sekolah ini disuruh belajar di rumah bukan keluar rumah,” ujar Bupati Sunur.
Menurut Bupati Sunur, tim Covid-19 mengungkap mata rantai penyebaran virus Korona ini agar menyekat penularan virus Korona.
“bila perlu kita Karantina semua,” ujar Bupati Sunur.
Sementara itu, Kepala Dinas kesehatan kabupaten Lembata, dr. Lusia Chandra menegaskan, hasil positif rapid test tersebut belum tentu menegaskan pasien tersebut Positip Covid-19.
“ini masih terduga, jadi kalau untuk memastikan harus Swab, ini baru hasil rapid testnya yang reaktif, karena gak selamanya yang reaktif itu positip covid. Yang negative juga ga selamanya negative juga. Jadi harus di SWAB untuk memastikan. Sedangkan unutk P2 harus diulang lagi rapid testnya 10 hari lagi,” ujar Kadis Kesehatan Lembata, dr Lusia Chandra.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menghimbau kepada seluruh warga Lembata untuk Selalu Jaga Jarak, pakai Masker, Cuci tangan dan diam di rumah. (HJ).