23 Pemuda Minum Satu Gelas Dengan P1 Suspect Korona di Lembata
Bersatu Lawan Virus Korona

By Admin HJ 14 Apr 2020, 14:21:06 WIB Daerah
23 Pemuda Minum Satu Gelas Dengan P1 Suspect Korona di Lembata

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, dr Lusia Chandra


HASIL penelusuran (tracing) penyebaran virus Korona, yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengungkap, sebanyak 33 orang pernah berinteraksi dekat dengan pasien yang telah dinyatakan positip Korona hasil Rapid Test. Kini pasien tersebut dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Lewoleba, dalam kondisi baik dan tanpa gejala. 

Baca Lainnya :

Mahasiswa yang sedang mengenyam studi di Jogjakarta asal Lembata itu, diketahui pernah minum minuman keras bersama kurang lebih 23 pemuda di dalam kota Lewoleba. 2 diantaranya adalah siswa SMA. Bahkan, pemuda tersebut berbagi satu gelas saat minum minuman keras bersama puluhan pemuda di sebuah kantin di dalam kota Lewoleba. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dalam konferensi pers yang di gelar di teras Aula Setda Lembata, Selasa (14/4/2020). 

Bupati Sunur yang juga adalah ketua Tim Satgas penanganan Covid-19 merinci, orang dekat yang berinteraksi dengan pasien suspect covid-19 adalah 10 orang dari kalangan keluarga ditambah 23 pemuda termasuk pacar P1.

“dari 23 pemuda ini ada dua anak SMA. Mereka ini berkumpul malam dan minum sama-sama dalam satu gelas, dengan P1. Terhadap anak sekolah ini saya sudah perintahkan untuk panggil orang tua dan Kepala Sekolah yang bersangkutan. Karena anak sekolah ini disuruh belajar di rumah bukan keluar rumah,” ujar Bupati Sunur.

Menurut Bupati Sunur, tim Covid-19 mengungkap mata rantai penyebaran virus Korona ini agar menyekat penularan virus Korona.

“bila perlu kita Karantina semua,” ujar Bupati Sunur.

Sementara itu, Kepala Dinas kesehatan kabupaten Lembata, dr. Lusia Chandra menegaskan, hasil positif rapid test tersebut belum tentu menegaskan pasien tersebut Positip Covid-19.

“ini masih terduga, jadi kalau untuk memastikan harus Swab, ini baru hasil rapid testnya yang reaktif, karena gak selamanya yang reaktif itu positip covid. Yang negative juga ga selamanya negative juga. Jadi harus di SWAB untuk memastikan. Sedangkan unutk P2 harus diulang lagi rapid testnya 10 hari lagi,” ujar Kadis Kesehatan Lembata, dr Lusia Chandra.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menghimbau kepada seluruh warga Lembata untuk Selalu Jaga Jarak, pakai Masker, Cuci tangan dan diam di rumah. (HJ).






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda