- Ritual di Puncak Gunung Di Percaya Redam Gelora Ile Lewotolok
- Wabah ASF Serang Lembata, Bangkai Ternak Dibuang Ke Laut Dan Saluran Irigasi
- Desa Wisata Pasir Putih Mulai Berdayakan UKM Bagi Difabel
- Bupati Sunur Instruksikan Desa Ex Pengungsi Bangun Pos Kamling Antisipasi Covid dan Erupsi
- Praktisi Minta Pemda Segera Serahkan Penanganan Pelabuhan Ke Kementerian
- Pasien Covid-19 Kedua di Lembata Dimakamkan, Keluarga Dilarang Mendekat
- Menanti Damai Dari Puncak Gunung Ile Lewotolok
- Magma Keluar Dari Dapur Magma Dibantu Akustik Ruangan Picu Gemuruh
- Sembilan Kali Erupsi Disertai Gemuruh Gunung Ile Lewotolok Bikin Panik Warga
- Pejabat Lembata Siap Jadi Penerima Perdana Vaksinasi Covid-19
23 Pemuda Minum Satu Gelas Dengan P1 Suspect Korona di Lembata
Bersatu Lawan Virus Korona

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, dr Lusia Chandra
HASIL penelusuran (tracing) penyebaran virus Korona, yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengungkap, sebanyak 33 orang pernah berinteraksi dekat dengan pasien yang telah dinyatakan positip Korona hasil Rapid Test. Kini pasien tersebut dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Lewoleba, dalam kondisi baik dan tanpa gejala.
Baca Lainnya :
- Pemkab Lembata Resmi Umumkan 1 Orang Reaktif Positif Covid-19 Hasil Rapid Test0
- Teman Se Kos Meninggal Karena Covid-19, Mahasiswa Ini Mudik Ke Lembata Lewat Jalur Tikus 0
- 10 Mahasiswa Asal Lembata Dijemput Untuk Dikarantina Seusai Mudik Melalui jalur Tikus0
- Pulsa dan Ibadat Paskah di Layar Virtual Saat Korona Mewabah0
- Satu warga NTT Positip Covid-19, Pemuda Lembata Mulai Tutup Kompleks Pemukiman0
Mahasiswa yang sedang mengenyam studi di Jogjakarta asal Lembata itu, diketahui pernah minum minuman keras bersama kurang lebih 23 pemuda di dalam kota Lewoleba. 2 diantaranya adalah siswa SMA. Bahkan, pemuda tersebut berbagi satu gelas saat minum minuman keras bersama puluhan pemuda di sebuah kantin di dalam kota Lewoleba.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dalam konferensi pers yang di gelar di teras Aula Setda Lembata, Selasa (14/4/2020).
Bupati
Sunur yang juga adalah ketua Tim Satgas penanganan Covid-19 merinci, orang
dekat yang berinteraksi dengan pasien suspect covid-19 adalah 10 orang dari
kalangan keluarga ditambah 23 pemuda termasuk pacar P1.
“dari
23 pemuda ini ada dua anak SMA. Mereka ini berkumpul malam dan minum sama-sama
dalam satu gelas, dengan P1. Terhadap anak sekolah ini saya sudah perintahkan
untuk panggil orang tua dan Kepala Sekolah yang bersangkutan. Karena anak
sekolah ini disuruh belajar di rumah bukan keluar rumah,” ujar Bupati Sunur.
Menurut Bupati Sunur, tim Covid-19 mengungkap mata rantai penyebaran virus Korona ini agar menyekat penularan virus Korona.
“bila perlu kita Karantina semua,” ujar Bupati Sunur.
Sementara itu, Kepala Dinas kesehatan kabupaten Lembata, dr. Lusia Chandra menegaskan, hasil positif rapid test tersebut belum tentu menegaskan pasien tersebut Positip Covid-19.
“ini masih terduga, jadi kalau untuk memastikan harus Swab, ini baru hasil rapid testnya yang reaktif, karena gak selamanya yang reaktif itu positip covid. Yang negative juga ga selamanya negative juga. Jadi harus di SWAB untuk memastikan. Sedangkan unutk P2 harus diulang lagi rapid testnya 10 hari lagi,” ujar Kadis Kesehatan Lembata, dr Lusia Chandra.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menghimbau kepada seluruh warga Lembata untuk Selalu Jaga Jarak, pakai Masker, Cuci tangan dan diam di rumah. (HJ).

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
Ada 1 Komentar untuk Berita Ini
-
CahayaTristan 14 Apr 2020, 17:10:14 WIB
Sudah terbukti, virus lebih cepat bergerak dari data pemerintah, jd sebaiknya masy lembata lbh extra hati2... jaga jarak, pakai masker & bila tdk perlu stay home...